“Hanya menjadi pertanyaan kira-kira adalah kenapa reshuffle dilakukan? Kalau atas dasar performance, rasa-rasanya hampir 10 tahun, kalau Pak Laoly sih oke ya, dari ESDM juga saya kira oke. kecuali ada masalah,” paparnya.
“Nah terkait dengan itu tentu yang tahu adalah presiden. Tapi Pak Laoly sendiri saya senang mendengarnya, kami siap kapan pun. Dan beliau akan kembali ke parlemen. Bahkan jauh hari sebelum itu, Pak Laoly menyampaikan mungkin sekitar bulan September pun secara etis akan mundur karena nanti Oktober akan dilantik,” jelasnya.
Sebelumnya PDIP mempertanyakan alasan Presiden Joko Widodo mencopot Menkumham Yasonna Laoly pada reshuffle kabinet hari ini. Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat menduga pencopotan itu berkaitan dengan Yasonna yang tidak melaporkan pengesahan perpanjangan masa kepengurusan DPP PDIP kepada presiden.
“Karena Pak Yasonna mungkin ditegur karena tidak meminta persetujuan kepada presiden atas pengesahan perpanjangan kepengurusan DPP partai kemarin,” kata Djarot di kantor DPP PDIP, Menteng.
“Karena pengesahan kepengurusan partai harus melalui Kemenkumham,” ungkapnya.