lpkpkntb.com – Jakarta- Momen Idul Adha 1444 H tahun ini, Presiden Jokowi membuat kebijakan libur/cuti bersama 3 hari, kebijakan ini di gadang-gadang demi menggerakkan ekonomi yang lebih baik, hal ini sebagaimana di sampaikan Jokowi di pasar Parungpung, Bogor, Rabu 21-06-2023.
Hal ini tentu harus di apresiasi, niat mulia di balik kebijakan tersebut, sebagaimana di muat dalam surat kesepakatan bersama (SKB) 3 Mentri No. 624/2023, No. 2/2023, tentang hari libur nasional dan cuti bersama tahun 2023.
Yang di teken oleh menteri agama Tahun 2023 Yaqut Cholil Qoumas, menteri Tenaga Kerja Ida Fauziah serta Menpan RB– Abdullah Azwar Anas di Jakarta.
Akan tetapi seolah berbanding terbalik dengan kenyataan di lapangan, nasib ratusan peternak dan koordinator kandang di lapak-lapak hewan kurban di DKI Jakarta dan sekitarnya saat ini, menjelang idul adha, seolah ketar ketir karena over-suplai dan minimnya daya beli masyarakat di Idul Adha Tahun ini.
“kerugian para peternak sapi tahun ini bisa dikatakan signifikan ketimbang keuntungan dari hasil penjualannya”,
Kata Arif Rahman, Hakim, SH., MH, putra kelahiran desa Bolo kecamatan madapangga kabupaten bima ini pada saat dikonfimasi oleh media melalui pesan whatsapp, Rabu, 28/6/23.
Dia mengatakan, masalah over suplai ini, hanyalah 1 masalah dari rentetan masalah belum berpihaknya regulasi terhadap nasib peternak lokal, selain over suplai, panjangnya rantai distribusi/masih buruknya infrastruktur hewan ternak, di gadang-gadang menjadi faktor penyebab sepinya penjualan qurban Tahun ini,
ditambah belum pulihnya daya beli pasca idul fitri, di susul masuknya tahun ajaran baru turut menyumbang geliat sepinya penjualan hewan qurban tahun ini, tak pelak pula gempuran daging dan ternak import yang masih signifikan tahun ini.
“padahal kontribusi nyata dari suplai hewan qurban asal bima ini secara data sangat menguntungkan bagi terdongkraknya pendapatan daerah”,jelasnya pria bima yang biasa disapah dengan nama ARH.
Berdasarkan data pengiriman sapi dari bima ke jakarta menyumbang 800 juta sampai 1 Miliar tahun ini saja, atau dengan kata lain naik 30% dari tahun lalu yang hanya 400 juta, atau sama dengan kontribusi 1 ekor sapi qurban asal Bima NTB menyumbang rata-rata Rp. 67.000 per 1 ekor sapi dari 14.500 ekor sapi berdasar kuota yang di setujui oleh Gubernur NTB angka yang cukup signifikan mendongkrak pendapatan Asli Daerah (PAD).
“tentu ini lah bukti nyata hewan qurban asal bima berkontribusi bagi ketahanan ekonomi masyarakat dan pemerintah daerah”
Page: 1 2
Ketua Umum DPP Sasaka Nusantara, Lalu Ibnu Hajar, kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia…
Ketua Umum DPP Sasaka Nusantara, Lalu Ibnu Hajar, kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia…
Polresta Mataram berhasil melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap seorang pejabat penting di Dinas Pendidikan…
Lalu Ibnu Hajar Ketua Umum DPP Ormas Sasaka Nusantara NTB Investigasi Proyek Pembangunan Jembatan Penghubung…
Berita mengenai "Gunung Emas" di Arab Saudi telah menarik perhatian banyak orang, terutama yang mengaitkannya…
Terkait dugaan jual beli proyek Dana Alokasi Khusus (DAK) yang muncul tuntutan dari sejumlah pihak…