Penyerang berusaha mengoper bola ke temannya saat salah
satu temannya sudah masuk ke petak kedua melewati garis depan atau tingkatan dengan menghindari tangkapan bola atau sentuhan penjaga.
Penjaga berusaha menangkap bola dan menyentuh penyerang dengan tangan dalam posisi kedua kaki atau salah satu kaki berpijak pada garis sodor, sedangkan kaki yang satu lagi melayang.
Apabila dalam mengoper bola dapat ditangkap penjaga sebanyak dua (3) kali atau tersentuh pemainnya sebanyak dua (3) kali, maka tim penyerang dikatakan mati, dan tim penyerang
berganti menjadi tim penjaga.
Apabila bola keluar dari arena permainan/garis sodor sebanyak dua (3) kali, maka tim penyerang dikatakan mati dan berganti posisi menjadi tim penjaga.
Setelah tim penyerang sampai pada tahap akhir,tanpa sentuhan maka penyerang berbalik arah dan melakukan permainan seperti biasa.
Demikian sekilas tentang modifikasi permainan sebagai pembelajaran yang efektif dalam hal mengembangkan gerak motorik anak sekolah dasar lengkap nya bisa baca Jurnal.
DEVELOPING A MOTOR LEARNING MODEL THROUGH MODIFIED TRADITIONAL GAMES FOR UPPER GRADE STUDENTS OF ELEMENTARY SCHOOL
Hasbi, Pamuji Sukoco
SD Cakra Mataram Nusa Tenggara Barat, Universitas Negeri Yogyakarta.