lpkpkntb.com – New York Acara acara deklarasi yang sepi tidak selalu bisa jadi ukuran bahwa rakyat sudah cerdas sebagai pemilik suara. Tapi bisa jadi karena dana acaranya yang seret.
Demikian sebaliknya, acara acara deklarasi yang ramai bukan berarti pemilih sudah menjadi lebih pintar dan punya informasi akurat (well informed), mungkin saja itu hanya eforia rakyat yang mendambakan perubahan dan menyalurkannya kesitu tanpa tau resiko dan arah dukungannya.
Namun satu hal yang pasti, masyarakat sudah belajar dari pemilu pemilu sebelumnya, agar tidak terperangkap di lubang yang sama, yang dibuat oleh para kandidat.
Contoh pada pemilu 2014, Jokowi di gambarkan sebagai calon pemimpin yang berasal dari rakyat, bukan bagian dari elite kekuasaan, yang bertekad merombak status quo dari elite yang sangat bernuansa KKN, pada akhirnya Jokowi menjadi bagian dari elite itu sendiri.
Bahkan menambah suburkan praktik praktik KKN dalam pemerintahannya.
Pemilu tahun 2019, ada Prabowo yang dianggap sebagai antitesa dari sosok Jokowi dan pemerintahannya.
Dengan berapi api Prabowo menyatakan, bersedia timbul dan tenggelam bersama rakyat, dan tidak mungkin menghianati perjuangan rakyat Indonesia. Nyatanya Prabowo tenggelam di dalam kolam istana Jokowi.
Menjelang 2024, ada sosok Anis Baswedan yang juga di gadang gadang sebagai antitesa dari kebijakan2 Jokowi dan pemerintahannya.
Apakah Anis akan konsisten dengan harapan pendukungnya?, waktu yang akan menjawabnya. Ingat, momentum menentukan konsistensi.
Kejadian kejadian tersebut memunculkan kesempatan bagi para aktifis untuk mengedukasi masyarakat, berangkat dari kekecewaan pemilu pemilu sebelumnya. Sehingga, masyarakat di sadarkan untuk tidak memberikan suaranya secara cuma cuma.
Page: 1 2
BMKG menyatakan wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) siaga bencana hidrometeorologi. BMKG Stasiun Klimatologi NTB menyebut…
Ketua Umum DPP Sasaka Nusantara, Lalu Ibnu Hajar, kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia…
Ketua Umum DPP Sasaka Nusantara, Lalu Ibnu Hajar, kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia…
Polresta Mataram berhasil melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap seorang pejabat penting di Dinas Pendidikan…
Lalu Ibnu Hajar Ketua Umum DPP Ormas Sasaka Nusantara NTB Investigasi Proyek Pembangunan Jembatan Penghubung…
Berita mengenai "Gunung Emas" di Arab Saudi telah menarik perhatian banyak orang, terutama yang mengaitkannya…