Dalam jurnal Osena, mengenai Aspek Biologi Ikan Kakatua (Suku Scaridae), ikan ini digemari dan populer di restoran makanan laut.
Baca juga:
Kisah Inspirasi Wanita Muda Septi Asal Lombok Omset Ratusan Juta
Adapun ciri umum yang dapat dikenali dari ikan Kakatua, meliputi:
- Tubuh agak lonjong pipih, bentuk moncong membundar dan kepala tumpul
- Sirip punggung bergabung antara 9 duri keras dan 10 duri lemah
- Susunan gigi bergabung membentuk semacam flat di rahang atas dan bawah
- Hanya sedikit yang aktif di malam hari, ikan Kakatua lebih banyak di siang hari
- Perubahan kelamin pada ikan kakatua mempengaruhi warna. Pada ikan muda (betina) berwarna keabu-abuan atau kecoklatan, ketika dewasa (jantan) corak warna jadi lebih berwarna kontras
Sementara itu, mengenai apakah bisa dikonsumsi atau tidak, peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Femmy D. Hukom tidak meyebutkan adanya pelarangan konsumsi ikan Kakatua.
Akan tetapi, Femmy mengingatkan pentingnya memerhatikan populasi ikan agar menjaga kelesatarian.
Kemudian, dari Peneliti dari Pusat Riset Oseanografi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) M Reza Cordova menjelaskan, imbauan untuk tidak memakan ikan kakatua bukan karena berbahaya bagi tubuh.
“Lebih ke alasan fungsi ekologis. Kalau dimakan, ikan ini menyehatkan karena banyak nutrisinya,” dikutip dari Kompas.com
Oleh karena itu, alasan Tidak Boleh Makan Ikan Kakatua
Dengan segala manfaat yang ada pada ikan kakatua, maupun kesetabilan ekosistem ada dilaut maka media maka sebaiknya jangan makan ikan kakatua? Bukan karena ikan ini memiliki efek samping yang buruk bagi kesehatan, tapi lebih karena efek sampingnya ke lingkungan.
Baca juga;
Kisah Inspirasi Wanita Muda Septi Asal Lombok Omset Ratusan Juta
Konsumsi ikan kakatua akan membuat permintaan akan ikan ini menjadi meningkat. Kemungkinan terburuknya adalah penangkapan yang berlebihan, sehingga jumlah ikan kakatua di laut akan berkurang drastis dan tidak diimbangi dengan reproduksi ikan yang cepat.
Dampak paling buruknya adalah rusaknya ekosistem terumbu karang. Hal ini dikarenakan selama ini ikan kakatua memakan alga yang menempel di terumbu karang. Jika ikan kakatua tidak ada, maka alga tersebut akan tumbuh subur pada permukaan terumbu karang.
Jika dibiarkan terus menerus, maka terumbu karang akan tertutup alga dan menjadikannya tampak tidak estetik. Lebih buruk lagi, terumbu karang tersebut bisa mati. Jadi, ikan kakatua merupakan pengontrol ekosistem alami yang harus dihentikan konsumsinya. Biarkan mereka hidup alami dan terus menjaga lautan. **