SS diamuk masa lantaran diduga telah menyetubuhi anak kandungnya. Bahkan dari pengakuan warga SS, warga sebelumnya mengumumkan terduga atas perbuatannya lewat pengeras suara masjid.
Kejadian amuk masa itu terjadi pada pukul 14:00, hari Minggu 16 Juli 2023. Sebelum terjadinya amuk masa tersebut, dari pengakuan terduga setubuhi anak kandung sendiri, warga sempat mengumumkan SS atas perilakunya itu.
Dari pengumuman di masjid itu salah satu warga mengumpulkan warga yang lainnya untuk mencari terduga setubuhi anak kandung sendiri kemudian melakukan amuk masa terhadapnya.
Selanjutnya, seperti yang diberitakan di berbagai sumber PDIP Pasang Badan untuk Kader
Dimana, Ketua DPD PDIP NTB, Rachmat Hidayat mengaku pengambilan sumpah di lakukan agar publik dapat melihat secara lebih jernih persoalan yang membuat gaduh di tengah masyarakat tersebut.
Selain pengungkapan kasus dari sisi formal (hukum), pihaknya berupaya untuk memberikan perspektif dari sisi kerohanian.
Apalagi nanti jika sampai terbukti tuduhan yang di berikan kepada kadernya tersebut ternyata tidak benar.
Baca juga:Isi Formulir Pendaftaran Beasiswa Unggulan NTB Jenjang D1, D2, D3, D4, S1, S2 Hingga S3 Tahun 2023
Rachmat meminta, seluruh pihak yang berusaha merendahkan kader PDIP secara personal dan partai secara umum agar bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya.
” Kalau orangnya tidak bersalah, maka kita harus angkat derajatnya,” ungkap Rachmat.
Dalam kasus tersebut, Rachmat mengulang seruan yang sering di sampaikan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri yakni Satyam Eva Jayate yang artinya ” Kebenaran itu pasti akan berjaya dan akan menang. Akan terang benderang “.
” Itu pegangan partai, pegangan kader. Jadi jangan coba-coba berbuat salah, siapaun dia, termasuk saya. Ndak ada toleransi, tapi kalau benar, kita bela sampai di manapun.
Oleh karena itu, kita minta hukum di tegakkan, maka kita menganut azaz praduga tak bersalah,” tegasnya.
“Saya selaku Ketua DPD PDIP NTB yang bergama Islam dan kebetulan yang menjadi tertuduh ini juga orang Islam.
Maka saya yakinkan diri saya sebagai orang Islam dan ketua DPD. Dengan cara saya melalui agama yang saya yakini dengan sumpah di bawah Al Quran, baru saya percaya,” ucap Rachmat.
Rachmat menegaskan, pihaknya siap pasang badan terhadap nasib kadernya.
Prosesi Pengambilan Sumpah Oknum Bacaleg yang di Duga Menyetubuhi Anaknya
Saat ini Korban sudah di pindahkan ke RSUP Propinsi NTB, untuk mendapatkan keamanan dan perawatan maksimal. Adapun biaya perawatan selama di RSUD Lombok Barat sebesar Rp 4 juta dan biaya ambulance ke RSUP NTB sebesar Rp 200 ribu di tanggung DPC PDIP Lombok Barat.
**