Tuan Guru Haji (TGH) Lalu. M.Turmuzi Bagu Porosnya Pulau Seribu Masjid -NTB

Pengaruh lelaki berpenampilan sederhana ini tidak sedikit di tubuh NU. Terbukti dengan digelarnya beberapa pertemuan penting NU di Qomarul Huda, ponpes yang dipimpinnya sampai kini dan perkembangan dari ponpesnya bisa dikatakan meningkat tinggi. Beberapa pertemuan penting yang ia hadiri diantaranya, Musyawarah Nasional dan Konferensi Besar NU pada 1997. Pertemuan itu menyepakati sebuah keputusan politik yang terkenal di lingkungan warga NU dan peta politik nasional, yakni melarang perempuan sebagai Presiden.

Saat para kaum nahdiyin membentuk Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), TGH. L.M.Turmuzi Badaruddin tidak mau tinggal diam, bagi nya membentuk partai politik bagian menjadi media dakwah . Ia tidak menampik ajakan sahabatnya, Gus Dur, untuk duduk dalam kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat PKB sebagai Wakil Ketua Dewan Syuro pada tahun 1998, dan sekarang Ia sudah mengurangi aktivitas politik, dan lebih banyak melakukan kegiatan membuka pengajian-pengajian di berbagai Majlis Ta’lim. Banyak kitab yang Ia ajarkan terutama nahwu, sharf, tafsir, fiqih dan sebagainya.

Kini di Tahun 2022 Usia TGH.L.M. Turmuzi Badaruddin Bagu kurang lebih telah menginjak 80 tahun. Alhamdulillah semangat NU dan jiwa Nasionalisnya masih terlihat. Pengabdiannya bisa menjadi barometer Khususnya Generasi Lombok Tengah. Puluhan ribu santri, baik putra maupun putri, telah ia lahirkan. Kesehariannya selalu diisi dengan aktivitas mengurus ponpes bersama santri dan sahabat-sahabatnya.

Sekarang TGH. L. M.Turmuzi Badaruddin sudah membangun 2 Kampus yaitu Kampus Kesehatan, Universitas Qamarul Huda Badaruddin (UNIQHBA), dan Kampus Institut Agama Islam Qamarul Huda Bagu (IAIQH) ,Informasi yang beredar saat ini akan dibuka Kampus Pascasarjana -S2.

Nasehat Beliau diantara diambil dari berbagai sumber diantaranya: ” Siapa Gerangan Diriku, Siapakah Diriku Kalau Tidak Ada Bimbingan Kalian (Guru)”. 

Kelebihan Nuntut Ilmu Timaqn Bodo Tetapn Tedemanan Isiq Allah Ta’ale, Sengaq Saq Masih Mele Perangen Diriqn Saq Ndeqn Iniq Ngerti Dait Ndeqn Iniq Tao”.

Makna dari nasehat dan motivasi beliau sangat luas, Kelebihan nuntut ilmu walaupun kurang cepat memahami pelajaran, namun Allah Tetap menyukai orang-orang yang bersungguh-sungguh, Karena sifat Istiqomah dan Kemauan itu susah bersarang dalam hati dan tindakan nyata, namun jika di setiap ikhtiar (Usaha) kita, sesungguhnya Allah selalu melihatnya. (Abi).