TRADISI Serakalan Masih di Pertahankan, Rutinitas Remaja Masjid Al-Mujtahidin Monjok Mataram

lpkpkntb.com – NTB- Tradisi serakalan khususnya di pulau Lombok Nusa Tenggara Barat sudah tak asing lagi.

Sejatinya serakalan salah satu bagian dari kebudayaan masyarakat umumnya masyarakat Islam di Indonesia.

Kemudian, Kebudayaan ini masuk bersamaan dengan kedatangan Islam ke Indonesia.

Alhamdulillah di Kota Mataram bertepatan di Keluarahan monjok Selaparang, serakalan ini rutin dilaksanakan terutama para Remaja yang ada di Masjid Almujtahidin.


Pada awalnya Serakalan merupakan wujud ekspresi ta’dzim yang berhubungan dengan peristiwa kedatangan Rasulullah hijrah di Madinah.

Serakalan berisi syair-syair Pujian kepada Allah dan Rasul-Nya.

Dalam istilah lain, ritual ini dapat pula disebut dengan Marhabanan atau “debaan” (Maulid Ad-Diba’iy).

Kemudian, selain itu serakalan biasanya bentuk tradisi menghantar atau menyambut calon Jama’ah Haji.

Hikmah Srakalan  dilansir dari berbagai sumber, hikmah srakalan dapat ditemui pada hikmah shalawatan , karena pada hakikatnya srakalan adalah pengejawantahan dari shalawat kepada Baginda Nabi saw.

Pada bait pertama lembar awal Kitab Al-Barzanji termaktub kutipan :
ﺍﻟﺠﻨﺔ ﻭﻧﻌﻴﻤﻬﺎ ﺳﻌﺪ ﻟﻤﻦ ﻳﺼﻠّﻰ ﻭﻳﺴﻠّﻢ ﻭﻳﺒﺎﺭﻙ ﻋﻠﻴﻪ
” Surga dan segala nikmat yang ada di dalamnya merupakan pelipur bagi mereka yang gemar memanjatkan shalawat serta salam dan berkat kepada nabi Muhammad “.