lpkpkntb – Pengamat pendidikan Ahmad Baidowi mengatakan jika
harus stop dana Bos, karenam enurutnya Dana Bos itu banyak di k orupsi dan Dana dari pusat sampai ke siswa itu hanya beberapa persen.
Dalam Video Badowi mengatakan, “Dugaan Dana BOS tidak efektif saya membuat sebuah riset ke beberapa. Sekolah itu Dana Bos yang di kirim melalui dana Pusat sampai ke sekolah, yang kelola hanya kepala sekolah dan bendahara” jelasnya.
Sedangkan yang sampai ke siswa itu hanya, “sekian persen, dalam video mengatakan mana lembaga terbesar yang paling korup yaitu *Kemendikbud* katanya.
Karena sekolah jumlah nya ratusan ribu dan semua itu adalah kong kali kong antara misalkan,
“Dinas, Pengawas, Kepala Sekolah, dan ini jadi korban, kalau ini tidak selesai, maka tidak ada pendidikan karakter” tutup nya.
Dari statmen nya pengamat berbagai komentar dari Netizen
@Urbanus Djerina. Masyarakat menilai bahwa dana BOS banyak dikorupsi oleh pejabat-pejabat terkait sampai pada kepala sekolah, sehingga tidak sampai kepada siswa.
Penilaian masyarakat sedemikian itu terjadi karena salah paham dengan aturan main terhadap dana BOS tersebut.
Page: 1 2
Ketua Umum DPP Sasaka Nusantara, Lalu Ibnu Hajar, kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia…
Ketua Umum DPP Sasaka Nusantara, Lalu Ibnu Hajar, kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia…
Polresta Mataram berhasil melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap seorang pejabat penting di Dinas Pendidikan…
Lalu Ibnu Hajar Ketua Umum DPP Ormas Sasaka Nusantara NTB Investigasi Proyek Pembangunan Jembatan Penghubung…
Berita mengenai "Gunung Emas" di Arab Saudi telah menarik perhatian banyak orang, terutama yang mengaitkannya…
Terkait dugaan jual beli proyek Dana Alokasi Khusus (DAK) yang muncul tuntutan dari sejumlah pihak…