Pasalnya, dampak badai Khanun itu telah membuat ratusan peserta jambore jatuh sakit hingga memicu keluhan dari para orang tua.
“Ini adalah pertama kalinya dalam lebih dari 100 tahun penyelenggaraan Jambore Pramuka Dunia, kami harus menghadapi tantangan yang begitu besar,” kata Ahmad Alhendawi, Sekretaris Jenderal Organisasi Gerakan Kepanduan Dunia atau World Organization of the Scout Movement (WOSM).
Baca juga;
Merdeka Belajar Download RPP SD Kelas 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 K13 Semester 2 Tahun 2023
“Sejauh ini, pemerintah Korea Selatan telah mengerahkan lebih dari 1.000 bus dikerahkan untuk memindahkan 36.000 pramuka yang masih berada di lokasi perkemahan yang berasal dari lebih dari 150 negara,” demikian laporan reuters.
Menurut laporan, badai tropis Khanun telah melanda Jepang bagian selatan, diperkirakan akan menghantam wilayah selatan Korea Selatan pada Kamis 10 Agustus 2023
“Sebanyak delapan kota dan provinsi termasuk Seoul dan Provinsi Gyeonggi akan menjadi tuan rumah bagi para anggota pramuka selama sisa masa tinggal mereka di Korea Selatan,” tulis laporan Kantor berita Yonhap.
Sebanyak 4.000 peserta disebut akan tetap berada di Provinsi Jeolla Utara di mana lokasi perkemahan berada.
Pihak penyelenggara mengatakan, sebagian besar peserta akan memiliki kamar sendiri atau berbagi dengan satu orang lainnya.**