Tak Sekedar Tempat Ngopi, Kantin dijadikan Tempat Diskusi Kreatif Mahasiswa UNU NTB

Ini dapat memberikan dampak positif yang langsung dirasakan oleh masyarakat setempat, membantu mengatasi sejumlah masalah sosial di lingkungan sekitarnya, seperti isu kemiskinan, kesenjangan sosial, akses terbatas ke pendidikan, dan pemenuhan layanan kesehatan.

“Mahasiswa yang selalu aktif dan berpikir kritis dapat terekspos pada relasi yang lebih luas, baik dalam lingkup HMPS maupun BEM.

Ini akan mendewasakan cara pandang mahasiswa dalam memaknai paradigma, dinamika, dan berbagai persoalan yang ada di Masyarakat. Di sisi lain, kondisi tersebut juga akan membawa mereka pada peluang kolaborasi dan kemitraan dengan berbagai HIMA dalam Universitas maupun luar Universitas yang akan meningkatkan posisi dan citra Universitas di mata Universitas lain,

CEK! Kampus Anda! 20 Universitas Terbaik di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ada 15 PTN dan 5 PTS

Hal ini dianggap sebagai salah satu bagian penting yang sesuai dengan amanat Konstitusi, yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Sudah saatnya pendidikan difungsikan sebagai stimulan bagi tumbuhnya pemikiran-pemikiran yang inovatif dan solutif, bukan hanya sebatas ‘transaksi pengetahuan’ yang cenderung dogmatis dan pragmatis.

“Tidak kalah pentingnya adalah pengembangan kepemimpinan. Mahasiswa adalah generasi muda bangsa terdidik yang diharapkan menjadi tumpuan masa depan”. Sebagai generasi penerus yang akan melanjutkan roda kepemimpinan nasional.

Aktivisme dan pemikiran kritis dapat adalah karakter fundamental yang menjadi prasyarat utama dalam kepemimpinan. (HMPS)