Survival menjadi kata kunci bagi seorang ataupun sekelompok manusia untuk berupaya maksimum menguasai teknologi demi survival diri atau kelompoknya. Survival menjadi kata kunci bagi sebuah Negara ataupun sekelompok Negara untuk berupaya maksimum menguasai teknologi demi survival Negara atau kelompok Negara negara nya.
Survival menjadi kata kunci bagi dunia ketiga untuk berupaya maksimum menguasai teknologi demi survival bersama berdampingan dengan dunia pertama dan kedua.
Berpengalaman sebagai negara pejuang mencapai merdeka selama ratusan tahun, dan di alinea pertama pembukaan UUD 1945, menyatakan: “Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.”
5 KEUTAMA’AN BAGI YANG MENYEGERAKAN SHALAT TEPAT WAKTU
Dengan dasar itu, NKRI dan negara2 dunia ketiga harus mensejajarkan diri, yang satu diantaranya melalui penguasaan teknologi. Hal ini agar bisa bekerja sama dengan dunia pertama dan kedua, demi menjaga kemerdekaan dan kedaulatan Negara, dan sekaligus berkontribusi pada kebersamaan bernegara yang saling menghormati dengan seluruh negara di dunia.
Penguatan kemampuan SDM bangsa Indonesia sangat dirasakan pada pelaksanaan terukur dan terkendali setiap Rencana Pembangunan Nasionsl disegala bidang, termasuk industri dirgantara.
Penyesuaian kondisi peningkatan kompetensi pun disesuaikan dengan kemampuan NKRI yang baru merdeka saat itu. Di bidang k3dirgantaraan, bertahap tapi pasti, kemampuan mengoperasikan, merawat, memperbaiki, bongkar pasang, meningkatkan kemampuan, merubah peruntukan, sampai menyesuaikan sesuai kebutuhan misi sebuah pesawat terbang berhasil dikuasai bangsa ini. Sampai akhirnya melalui proses yang sangat hati hati, dibuatlah sebuah pesawat terbang yang designnya 100% dilakukan oleh SDM dalam negri, menggunakan komponen yang bertahap dibuat sendiri, maupun menggunakan komponen yang karena masih BEV harus dibeli dari yg tersedia di pasaran dunia, sampai puncaknya dilahirkannya conceptual design pesawat bermesin jet untuk 130 penumpang dan bahkan sudah masuk tahap detail desain yang terpaksa dihentikan karena adanya krisis moneter 1998.
Mati surinya IPTN pada tahun 1998 tidak menghentikan semangat PTDI untuk terus meningkatkan kompetensi demi menjaga kedaulatan teknologi NKRI di bidang dirgantara, bahkan memunculkan pesawat baru N219 dan melahirkan SDM dirgantara lainnya yang giat meningkatkan kompetensi baik di dalam negeri maupun di luar negri, dan membangun kemampuan teknologi dirgantara dunia.
Pada event kali ini, tidak hanya PTDI yang bergerak, namun seluruh komponen bangsa menggeliat untuk meningkatkan kompetensi teknologi dirgantara demi menjaga kedaulatan NKRI dan masa depan yang lebih sejahtera.
Mari bersama membangkitkan kembali iptek kedirgantaraan, khususnya Industri Pesawat Terbang Nasional, Karya Anak Bangsa.
Penulis
TA MUTAWAKKIL
Praktisi Senior Kedirgantaraan.
Tinggal di Bandung