Sungguh Menyeramkan ! Pulau Ini Mirip Penjelasan Hadist Tentang Penjara Dajjal

Advertisements

Orang seperti raksasa itu menjawab: “Kamu telah mendengar cerita tentang aku. Sekarang aku pula ingin bertanya siapa kamu ini?”

Mereka menjawab: “Kami adalah orang Arab. Kami pergi ke laut naik kapal, tiba-tiba datang ombak besar membawa kami ke tengah-tengah samudera luas dan kami berada di lautan selama satu bulan. Akhirnya kami terdampar di pulau Anda ini “.

“Awalnya kami bertemu dengan binatang yang sangat tebal bulunya sehingga kami tidak dapat mengenali jenis kelaminnya. Kami tanya siapa dia katanya Al-Jassasah. Kami tanya apa maksudnya dia hanya menjawab: “Wahai kelompok pria, pergilah ke tempat ini untuk menemukan pria macam ini, sesungguhnya dia pun ingin bertemu dengan kamu.”

“Itulah sebabnya kami datang ke tempat ini. Sekarang kami sudah bertemu dengan Anda dan kami ingin tahu siapa Anda sebenarnya.”

Makhluk yang sangat besar itu belum menjawab pertanyaan mereka terus saja mengajukan pertanyaan: “Ceritakan kepadaku keadaan kebun kurma yang di Bisan (nama tempat di negeri Syam) itu.”

Mereka menjawab: “Kondisi apanya yang tuan maksudkan?” Orang besar itu menjawab: “Maksudku apakah pohon kurma itu berbuah?”

Setelah mereka menjawab bahwa pohon kurma itu berbuah, orang besar tadi berkata: “Aku takut pohon itu tidak berbuah.”

Orang besar itu bertanya lagi: “Ceritakan kepadaku tentang sungai Tabarah (Danau Tiberias).”

Mereka menjawab: “Tentang apanya yang tuan maksudkan?” Lelaki itu menjawab: “Maksudku airnya apakah masih ada.”

Mereka menjawab: “Airnya tidak susut.” Lelaki itu berkata: “Air sungai itu disangsikan akan kering.”

Akhirnya pria seperti raksaksa itu berkata: “Kalau begitu ceritakan kepadaku tentang Nabi Al-Amin itu, apa yang dia buat?” Mereka menjawab: “Dia telah berhijrah dari Makkah ke Madinah.”

Lelaki itu bertanya lagi: “Apakah dia diperangi oleh orang- orang Arab?” Mereka menjawab:” Ya, dia diperangi oleh orang-orang Arab.”

Lelaki itu bertanya lagi:” Kalau begitu apa pula tindakan dia terhadap mereka?” Mereka ceritakan bahwa Rasulullah saw telah mengembangkan dakwahnya dan sudah banyak pengikutnya. Orang besar itu berkata lagi: “Memang begitulah, padahal mereka beruntung jika taat kepadanya.”

Kemudian orang itu berkata: “Sekarang aku terangkan kepadamu bahwa aku adalah Al-Masih Dajjal. Nanti aku akan diberi izin keluar, lalu aku pun akan menjelajah dunia ini. Dalam waktu empat puluh malam sudah dapat aku jalani semua, kecuali Makkah dan Madinah yang aku tidak dapat memasukinya. Negeri Makkah dan Madinah dikendalikan oleh para Malaikat, maka aku tidak dapat menembusnya. ”

Rasulullah saw menekankan tongkatnya di atas mimbar sambil berkata: “Inilah negeri yang tidak dapat dimasukinya itu, yaitu Madinah. Saudara-saudara sekalian apakah sudah aku sampaikan cerita ini kepada kamu?” Mereka menjawab:” Ya, sudah ya Rasulullah.”

Rasulullah saw berkata lagi: “Sesungguhnya hadits Tamim itu lebih meyakinkan aku lagi. Ceritanya itu sesuai dengan apa yang telah aku sampaikan kepada kamu sebelumnya, yaitu tentang Makkah dan Madinah yang tidak dapat dimasuki Dajjal.”

“Hanya saja dia mengatakan di lautan Syam atau di laut Yaman. Dia dari arah timur. Dia dari arah timur,” kata Rasulullah saw sambil menunjuk ke arah timur.

Dengan hadits tersebut Rasulullah SAW kembali menyampaikan kabar bahwa Dajjal akan muncul dari arah timur Madinah.

Demikian informasi tentang di duga pulau tak berpenghuni tempatnya Dajjal tinggal sebagaimana sudah dijelaskan di atas.Semoga bermanfaat. (Abi/Ron).