Suhaidi mengatakan, pasangan ini harus dipilih masyarakat Lombok Tengah karena berangkat bukan dari anak tokoh, keluarga dan orang tua yang bukan pimpinan partai politik.
Suhaidi mengaku karir kepemimpinan berangkat dari seorang kepala desa sehingga merasakan denyut nadi kebutuhan masyarakat.
“Kami punya kesadaran bahwa masyarakat punya hak yang sama untuk jadi pemimpin di Lombok Tengah. Jadi tentunya masyarakat akan memilih orang yang memahami betul-betul kondisi kehidupan mereka,” imbuh Suhaidi.
Suhaidi menjelaskan, pihaknya terus aktif melakukan komunikasi dengan kepala desa di Lombok Tengah.
Pihaknya merasa perlu membangun kesadaran kolektif kepala desa karena pentingnya pemimpin Lombok Tengah dari desa.
Meski demikian, pihaknya jujur tidak semua mendukung karena kepala desa memiliki latar belakang macam-macam.
“Mulai dari partai politik sebelum jadi kepala desa, punya afiliasi, punya kedekatan emosional mungkin dengan tokoh politik tertentu ataupun pejabat tertentu,” sebut Suhaidi.
Suhaidi mengatakan, pihaknya saat ini tidak akan membawa nama Forum Kepala Desa (FKD) Lombok Tengah karena tentunya ada yang mendukung dan tidak.
Baginya yang pasti adalah pasangan ini berangkat dari masyarakat kecil yang kebetulan menjabat sebagai kepala desa dan ketua FKD Lombok Tengah.
Pihaknya mengaku siap mundur ketika sudah ditetapkan oleh KPU Lombok Tengah ketika ditetapkan sebagai pasangan calon bupati dan wakil bupati.
“Kami sudah bergerak bergerilya ke tengah-tengah masyarakat dengan door to door. Baliho banyak tapi tidak turun ke masyarakat juga percuma. Jadi baliho itu mungkin meningkatkan popularitas ya tapi tidak dengan elektabilitas,” pungkas Suhaidi.
Sementara itu, ketua PAN Lombok Tengah Marsekal Fatawie menjelaskan, pihaknya bakal memproses pasangan Suasto-Suhaidi sesuai dengan mekanisme partai.
Setelah selesai masa pendaftaran, semua calon yang mendaftar di PAN Lombok Tengah akan dilaksanakan rapat pleno untuk selanjutnya disampaikan ke DPW dan DPP.
“Chemistry yang disampaikan tadi itu tentu. Ini warna demokrasi yang ada di Lombok Tengah saat ini. Bahwa beliau berani memberikan warna baru di demokrasi kita yang ada di Lombok Tengah ini luar biasa. Keberanian untuk menampilkan diri seperti ini luar biasa,” jelas Marsekan.
Lebih lanjut Marsekan menjelaskan, pihaknya membangun rencana koalisi hampir dengan semua partai yang ada di Lombok Tengah.
Pihaknya telah membangun komunikasi dengan Gerindra, Demokrat, Hanura, Gelora, dan semua partai-partai lainnya.
“Kami sangat menyadari bahwa politik ini sangat dinamis sehingga komunikasi politik ini terus dibangun,” pungkas Marsekan.