Relawan Prabowo – Gibran Ditembak OTK, Tim TKN Mengigatkan!
“Kemudian saya juga diaudit dan sebagainya, apakah karena saya mendukung bapak, saya harus terjerat hukum,” tanya dia lagi.
Eka Anugerah menuturkan, bahwa dirinya kini merasa horor kerena terus diteror atas apa yang sudah ia lakukan dengan menyumbangkan 100 mobil untuk tim pemenangan Anies Baswedan- Cak Imin.
“Jadi apakah setiap pendukung pak Anies itu akan diberlakukan seperti saya, sehingga saya keluar rumah saja jadi takut,” ungkap dia lagi.
Berharap Anies Baswedan mampu memberikan solusi, Eka Anugrah pun menceritakan awal mula ia mau memberikan dukungan pada pasangan AMIN.
Yang menurutnya selain maklumat dari sang guru, juga berkat ajakan salah satu tim laskar santri.
“Karena jujur, sebelum booming pencapresan saya itu ngefans banget sama pak Ganjar, karena saya ikuti konten-kontenya dan menarik,” ujarnya lagi.
Bahkan, kata dia, untuk memantapkan dukungannya tersebut ia harus mengulik biografi dan literasi serta lain sebagainya tentang Anies Baswedan.
Kemudian dari sumber lain menjelaskan. Hal ini kemudian membuat Eka Anugrah menjadi buah bibir di kalangan publik dan menciptakan diskursus luas terkait sumbangan besar yang ia berikan.
Tanggapannya terhadap pertanyaan publik tentang asal-usul dana yang digunakan untuk menyumbangkan 100 mobil memberikan gambaran jelas bahwa semua sumbangan tersebut berasal dari hasil aset keluarganya yang telah dihitung dengan matang.
Tentu saja, pernyataan ini memberikan dimensi baru pada narasi tentang partisipasi individu dalam perpolitikan Indonesia.
Sumbangan besar dari Eka Anugrah bukan hanya sekadar dukungan finansial, tetapi juga mencerminkan semangat dan komitmen seseorang dalam mendukung pemimpin yang dianggapnya memiliki integritas dan amanah.
Aksi luar biasa ini tentu saja memberikan warna berbeda dalam kampanye politik dan menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya kontribusi individu dalam demokrasi.
***