” Sok Tinggi” , Sombong ! Awal nya Makluk Lemah Tak Berdaya, ! Firman Allah SWT

lpkpkntb.com – Makhluk lemah ini tumbuh besar dan dewasa.Kemudian semua yang dilarang dikerjakan,yang diperintahkan diabaikan.

Ketika merasa cerdas,menentang dan menantang tentang keberadaan ALLAH SWT yang sudah menciptakannya.

Dua ayat dibawah ini menjadi jelas siapa kita sebenarnya :

Dan manusia dijadikan bersifat lemah ( S.An Nisa 28 )

Dia telah menciptakan manusia dari mani,tiba-tiba ia menjadi pembantah yang nyata.( S.An Nahl 4 ).

Hei kamu.. iya kamu, yang bernama jiwa manusia…

Kamu merasa sudah lama mengaji, banyak ilmu yang dikuasai, berasa otak cerdas sekali…berduyun-duyun orang bertanya padamu sana-sini…

Lalu kamu ingin memuji diri?

Ini perbandingan madzaahib apa sudah semuanya kau kuasai? Atau kau merasa ilmumu sepantaran Imam Al-Bukhari dan An-Nawawi? Hingga kamu merasa pintar sendiri? Kemudian kau membuat orang merasa bodoh dengan sikapmu yang “sok tinggi”.

Ingat dan ingat,,,,,, Janganlah engkau demikian shohib/shohibah, karena Ilmu Allah laksana samudera tak bertepi.  sebagaimana yang di kutip melalui laman, muslimah.or.id. di atas langit keilmuan seseorang, masih ada langit di atasnya lagi, jadi ingat itu,,,!  Di atas itu semua ada Dzat yang Maha Mengetahui. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,

وَفَوْقَ كُلِّ ذِي عِلْمٍ عَلِيمٌ (76)

… dan di atas tiap-tiap orang yang berpengetahuan itu ada lagi yang Maha Mengetahui.” (Qs. Yusuf: 76)

قيل إن العلم ثلاثة أشبار : من دخل في الشبر الأول، تكبر ومن دخل في الشبر الثانى، تواضع ومن دخل في الشبر الثالث، علم أنه ما يعلم.

“Ada yang berkata bahwa sesungguhnya ilmu itu terdiri dari tiga jengkal. Jika seseorang telah menapaki jengkal yang pertama, maka dia menjadi tinggi hati (takabbur). Kemudian, apabila dia telah menapaki jengkal yang kedua, maka dia pun menjadi rendah hati (tawadhu’). Dan bilamana dia telah menapaki jengkal yang ketiga, barulah dia tahu bahwa ternyata dia tidak tahu apa-apa.” (Dinukil dari kitab Hilyah Thalibil ‘Ilmi, buah pena Syaikh Bakr ibn ‘Abdillaah Abu Zaid rahimahullaah).

Dari ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallaahu ‘anhu dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, Beliau bersabda,

لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ قَالَ رَجُلٌ إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ يَكُونَ ثَوْبُهُ حَسَنًا وَنَعْلُهُ حَسَنَةً قَالَ إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ

Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji sawi.” Ada seseorang yang bertanya, “Bagaimana dengan seorang yang suka memakai baju dan sandal yang bagus?” Beliau menjawab, “Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan. Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.“ (HR. Muslim)

تواضع تكن كالنجم لاح لناظر # على صفحات الماء وهو رفيع

ولا تكن كالدخان يعلو بنفسه # على طبقات الجو وهو وضيع

“Rendah hatilah…jadilah laksana bintang bercahaya yang tampak di bayangan air yang rendah, padahal sebenarnya dia berada di ketinggian. Jangan menjadi laksana asap, yang membumbung tinggi dengan sendirinya di lapisan udara yang tinggi, padahal sebenarnya dia rendah.”

Kamu, yang mengaku meniti Jalan Salaful ummah…
Coba lihat akhlakmu ini! Mulut kotor penuh hujatan, mencela, dan memaki! Mana sajakah dari akhlak mereka yang kau tepati? Coba kau hitung dengan jari! Pandai mengaku tapi tak jua baik budi!

وكل يدَّعي وصلاً بليلى …. وليلى لا تقر لهم بذاكا

“Semua orang mengaku punya hubungan cinta dengan Laila, namun Laila tak membenarkan pengakuan mereka.”

Janganlah demikian…
Pengakuan itu tidak hanya sekadar di lisan belaka, namun harus dibuktikan dengan amalan yang nyata wahai yang bernama jiwa…

Kamu.. yang sudah berpakaian syar’i..
Kamu melirik sinis ke akhawat baru mulai serius belajar agama, merendahkan mereka dengan gelagatmu yang membuat mereka jengah. Apa engkau mengira dirimu ini sudah shaalihah setengah mati ?!

Allah Subhaanahu wa Ta’aala berfirman,

فَلا تُزَكُّوا أَنْفُسَكُمْ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقَى

..Maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa.” (Qs. An-Najm:32)

Janganlah demikian.. berpakaian syar’i tidak serta merta menjadikan diri kita seutuhnya baik dan suci. Bisa jadi di sisi lain mereka lebih baik darimu, karena ternyata, mungkin dianara yang berjilbab syar’i masih ada yang suka ber-ghibah tentang itu dan ini? Janganlah merasa surga sudah engkau booking sendiri.