Selain Jembatan Suramadu, Ternyata di NTB Akan Dibangun Jembatan Terpanjang di Indonesia Dana Rp 20 Triliun

lpkpkntb.com – Pemerintah provinsi Nusa Tenggara Barat diperkirakan akan mengeluarkan dana sebesar Rp20 triliun untuk proyek jembatan diatas laut.

Sebagian besar dari anggaran tersebut, yaitu sekitar Rp16,5 triliun, akan dialokasikan untuk konstruksi jembatan.

Biaya sebesar itu menunjukkan bahwa pembangunan jembatan ini membutuhkan dana sekitar Rp1 triliun per kilometer hanya untuk konstruksinya saja.

Baca juga;

VIRAL! Soal Ikan Kakatua Tidak Boleh Di Konsumsi Lantas Seperti apa Alasannya?

Sementara itu, sisanya akan digunakan untuk melengkapi fasilitas penunjang dan aksesoris jembatan.

Pemerintah provinsi memperkirakan bahwa biaya sebesar Rp20 triliun tersebut akan dapat kembali dalam waktu 20 tahun berdasarkan perhitungan yang dilakukan.

Oleh karena itu, Pemprov NTB akan mencari investor untuk memenuhi anggaran tersebut, mengingat mustahil untuk memanfaatkan APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) secara penuh.

Sebuah kajian pre-feasibility studi yang dilakukan oleh Korindo Group menyatakan bahwa jembatan terpanjang di NTB ini layak secara teknis.

Baca juga;

Open Turnamen Taekwondo Kapolresta Mataram Cup I Di Ikuti 828 Atlit dari 33 Club Taekwondo NTB dan Bali

Namun, langkah selanjutnya adalah melakukan feasibility study (FS) atau studi kelayakan, yang salah satunya akan menguji kelayakan ekonomi dari adanya jembatan ini.

Melansir laman Btv. Menurut Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) NTB Ridwansyah, ada sejumlah aspek dalam studi kelayakan sehingga jembatan penghubung Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa perlu di bangun.

Di antaranya, jika jembatan terbangun maka akan memperpendek jarak tempuh sehingga secara ekonomi lebih menguntungkan.

Selain itu, interaksi antara kedua pulau, baik secara ekonomi dan sosial akan menjadi lebih meningkat.

Sebab, selama ini kegiatan orang lebih menumpuk di Lombok daripada Sumbawa.

“Selama ini wisatawan yang ke Pulau Sumbawa tidak ada, karena memang infratsrukturnya tidak memadai, sehingga orang malas datang.

Baca juga:

Hasil Olahan KKN Mahasiswa UNU NTB, di Amerika Batang Pisang Jadi Buruan 6 Manfaat Cek Faktanya!

Tetapi, kalau jembatan ini jadi 15 menit kita sudah sampai. Seperti kita dari Ampenen ke Bertais lah kalau itu jadi,” terangnya.

Meski demikian, mantan Kepala Dinas Perhubungan NTB itu, belum bisa memastikan berapa nilai investasi jika jembatan tersebut di bangun.

“Karena ini investasi besar, kita belum tahu berapa biayanya.

Tergantung dari hasil studi kelayakan.

Tapi jika ada jembatan ini maka daya ungkitnya luar biasa,” katanya. Budi Suyanto

Ia menjelaskan, saat ini rencana pembangunan jembatan itu, sudah masuk tahap studi kelayakan atau feasibility study. Yang mana studi kelayakannya sudah dimulai sejak bulan April 2018 dan baru diperkirakan selesai pada Oktober ini.

“Bila nanti hasil studi kelayakan memutuskan bahwa di mungkinkan membangun jembatan, kita akan berikan rekomendasi serta izin bagi perusahaan untuk membangun,” jelasnya.

Selanjutnya, Ridwansyah mengatakan, pembangunan jembatan ini direncanakan akan terbentang sepanjang 20 kilometer atau 20.000 meter di atas air laut melewati Selat Alas.

“Kalau jembatan ini jadi, maka waktu tempuh antara Lombok dan Sumbawa menjadi lebih pendek,” ucap Ridwansyah.

Untuk rencana pembangunan sendiri, kata Ridwansyah, Pemkab Sumbawa Barat menggandeng investor asal Korea Selatan (Korsel). Namun, Ridwansyah belum bisa menyebutkan investor asal Korsel tersebut.