Jakarta – Kami, para pelamar Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) yang tidak lolos tahap wawancara, menyampaikan rasa kekecewaan mendalam terhadap proses seleksi yang dilakukan oleh Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik). Hasil seleksi yang tidak sesuai dengan sosialisasi awal serta tingginya jumlah pelamar yang tidak lulus membuat kami merasa bahwa mekanisme yang dijalankan kurang transparan dan tidak adil.
Baca:Janji Diperluas, Nyatanya Dipangkas: Mahasiswa Desak Pemerintah Audit BPI
Dalam beberapa kesempatan, kami telah mengikuti sosialisasi yang memberikan harapan dan kejelasan mengenai kriteria dan proses seleksi. Namun, kenyataan di lapangan berbeda. Banyak dari kami yang memiliki kualifikasi dan memenuhi persyaratan, namun tetap gagal pada tahap wawancara tanpa penjelasan yang memadai.
Kami berharap dengan terpilihnya Satryo Soemantri Brodjonegoro sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, beliau dapat membawa angin perubahan yang kami nantikan. Sebagai pemimpin kementerian baru di bawah Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming, kami percaya bahwa beliau memiliki komitmen untuk memperjuangkan hak-hak mahasiswa dan calon mahasiswa dalam mendapatkan akses pendidikan yang berkualitas dan adil.
Baca:DARURAT PENDIDIKAN: Ribuan Peserta Beasiswa BPI Gagal Lolos, Indonesia Emas di Ujung Tanduk!