Sifat pengecut, pecundang, tidak boleh hadir dalam jiwa pengemban dakwah. Seorang pengemban dakwah harus lah seorang ksatria.
Ia harus membakar semua kapal, yang dapat mengembalikannya pada motivasi dunia. Ia harus seperti Thoriq Bin Ziyad, yang membakar kapal untuk menghapus mimpi pulang, dan fokus pada penaklukan Andalusia. Meninggalkan urusan istri dan keluarga, serta pernak pernik dunia, demi mencapai derajat yang agung, yakni Izzul Islam Wal Muslimin.
Kita semua membutuhkan para pemimpin yang siap menjadi junnah, pasang badan melindungi dakwah dan jama’ah. Bukan mencari aman dengan bersembunyi dalam keramaian jama’ah.
Kita semua membutuhkan pemimpin yang meri’ayah, yang memimpin dan mengatur pertarungan melawan segala bentuk kezaliman. Bukan yang asyik dengan fantasi kemenangan, dengan mengulang motivasi dan nasehat yang berulang dan menjemukan.
Ya Allah, jadikanlah kami semua ksatria-ksatria Islam. Yang siap menjemput Syahadah dan Kemenangan Islam, yang meletakkan letakutan hanya kepada-Mu, amien. [].
Oleh : *Ahmad Khozinudin*
Sastrawan Politik