Danantara, yang berfungsi sebagai sovereign wealth fund Indonesia, akan mengelola aset senilai lebih dari $900 miliar. Fokus investasinya mencakup berbagai sektor seperti pengolahan logam, kecerdasan buatan, dan energi terbarukan.
Presiden Prabowo menekankan bahwa pembentukan Danantara bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia dan mencapai target pertumbuhan sebesar 8%.
Rosan Roeslani ditunjuk sebagai CEO Danantara, dengan Pandu Sjahrir sebagai kepala divisi investasi. Selain itu, Presiden Prabowo juga menandatangani Keputusan Presiden Nomor 30 Tahun 2025 tentang Pengangkatan Dewan Pengawas dan Badan Pelaksana Danantara.
Meskipun inisiatif ini mendapat kritik terkait potensi mismanajemen, Presiden Prabowo menegaskan komitmennya terhadap transparansi dan transformasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui Danantara.
Langkah ini diharapkan dapat mengoptimalkan pengelolaan kekayaan negara dan menarik lebih banyak investasi, baik domestik maupun internasional.
Peluncuran Danantara menandai langkah signifikan dalam upaya Indonesia untuk memperkuat perekonomian nasional melalui pengelolaan aset negara yang lebih efisien dan strategis.