lpkpkntb.com – Ghashb ( merampas hak orang dengan cara yang tidak dibenarkan).
Bagaimana Hukumnnya ?
Ghasab secara bahasa adalah mengambil sesuatu secara dhalim dengan cara terang-terangan.
Dan secara syara’ adalah menguasai hak orang lain dengan cara dhalim.
Pada dasarnya adalah, Barang siapa mengghasab harta seseorang, maka wajib baginya untuk mengembalikan pada pemiliknya, walaupun dalam pengembalian tersebut ia harus menanggung berlipat-lipat dari harga barang tersebut.
Sebagaimana yang dikutip lpkpkntb.com melalui Alkhoirot.org. Ia juga wajib mengganti rugi kekurangan barang tersebut jika memang terjadi kekurangan salah satu contoh orang yang mengghasab pakaian kemudian ia pakai, atau menjadi kurang tanpa ada pemakaian.
Kemudian firman Allah Ta’ala berfirman:
وَلَا تَحْسَبَنَّ اللَّهَ غَافِلًا عَمَّا يَعْمَلُ الظَّالِمُونَ ۚ إِنَّمَا يُؤَخِّرُهُمْ لِيَوْمٍ تَشْخَصُ فِيهِ الْأَبْصَارُ مُهْطِعِينَ مُقْنِعِي رُءُوسِهِمْ لَا يَرْتَدُّ إِلَيْهِمْ طَرْفُهُمْ ۖ وَأَفْئِدَتُهُمْ هَوَاءٌ
“Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira, bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zhalim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak. Mereka datang bergegas-gegas dengan mengangkat kepalanya, sedang mata mereka tidak berkedip-kedip dan hati mereka kosong.” (Ibrahim/14: 42-43)
Dan juga firman-Nya Ta’ala:
وَلَا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُم بَيْنَكُم بِالْبَاطِلِ
“Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil…” [Al-Baqarah/14: 188]
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam khutbatul Wada’: