Reaksi Jubir Rohmi-Firin Kesulitan Mendapatkan Partai Pengusung :Meleset Naik

Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur, Sitti Rohmi Djalilah Duet Musyaifirin.Dokumen (Lpkpkntb).
Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur, Sitti Rohmi Djalilah Duet Musyaifirin.Dokumen (Lpkpkntb).

Lpkpkntb.com – Mataram, NTB*- Elektabilitas pasangan calon gubernur dan wakil gubernur NTB, Sitti Rohmi Djalilah dan Musafirin, yang dikenal dengan sebutan Rohmi-Firin, dilaporkan terus mengalami peningkatan signifikan di berbagai wilayah. Berdasarkan bocoran survei dari salah satu lembaga kredibel, pasangan ini mencatat kenaikan elektabilitas sebesar satu digit di wilayah Lombok Barat (Lobar), Mataram, dan Lombok Utara (KLU), serta mencapai lebih dari 60% di Lombok Timur. Di Pulau Sumbawa, tren positif juga terlihat.

Baca Ini: Jadwal Resmi KPU Sebanyak 37 Daerah yang Akan Melaksanakan Pilkada Serentak 2024, Ini Tahapannya

Juru bicara pasangan Rohmi-Firin, Samsul Qomar, mengungkapkan rasa syukur dan optimisme terhadap perkembangan ini. “Alhamdulillah, berdasarkan survei, Rohmi-Firin semakin melesat naik di berbagai wilayah, khususnya di Lombok Timur yang mencapai lebih dari 60%. Detail hasil survei nanti akan dirilis secara resmi,” ujar Qomar.

Menanggapi isu yang menyebut Rohmi-Firin kesulitan mendapatkan partai pengusung, Qomar menjawab dengan penuh keyakinan. “Isu tersebut hanya menunjukkan kepanikan pihak lain atas kemajuan signifikan pasangan kami. Tim kami sangat memahami dinamika politik dan dukungan partai, dan saat ini hampir 30% dari ambang batas partai pengusung sudah kami pegang,” tegasnya.

Qomar juga menegaskan bahwa segala sesuatunya dapat berubah hingga hari H pendaftaran pada tanggal 27 Agustus nanti. “Jika ada yang menyatakan PPP mendukung calon lain, ya silakan saja. Jika ada yang mengklaim Gerindra dan Golkar telah dikunci oleh pasangan lain, ya tidak apa-apa.

Pasangan kami sudah sering ikut pilkada, punya pengalaman, jadi terbiasa dengan isu-isu seperti itu,” tambahnya.

Selain itu, Qomar menyebut bahwa tim mereka juga terus berkomunikasi dengan Gerindra dan Demokrat. “Kami meyakini partai-partai akan mengusung calon berdasarkan data survei mereka, basis data, basis massa, serta basis logistik, bukan berdasarkan klaim,” ujarnya.