Lanjut pernyataan nya, “Maka dari itu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) memperkuat pengendalian internal sehingga pola pengerjaan Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2022 senilai Rp153 miliar, sesuai dengan Permendikbudristek Nomor 3 tahun 2022 tentang petunjuk teknis operasional dana DAK. Mengenai dugaan Fee DAK dan beredarnya bukti transfer ini belum jelas dan isu ini bisa saja spekulasi dari oknum tertentu yang mengatasnamakan pihak terkait, untuk mencari keuntungan. Pasalnya saat ini proyek DAK tersebut masih dalam tahapan perencanaan”. Ucapnya di media.
Setelah selesai rapat terbuka bersama, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Kepala Bidang Pembinaan SMA dan SMK (Kabid SMK & SMK), dan semua kepala sekolah SMA maupun SMK yang mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK), Kepala Dinas Pendidikan & Kebudayaan Nusa Tenggara Barat, Dr. H.Aidy Furqon,M.Pd, memberikan pernyataan nya ke media, “Kami dari dinas tidak tahu siapa yang di maksud dan kami tidak mengenal oknum yang di sebut-sebut karena sampai saat ini kami fokus pada perencanaan sehingga Program Fisik Dana Alokasi Khusus (DAK) ini sukses karena ini menyangkut nasip Generasi NTB ke depan.
Tegasnya lagi “Sebelum nya sudah saya sampaikan untuk pelaksanaan pekerjaan dalam proyek ini nantinya menggunakan pola swakelola tipe 1. Yang perencanaan, pelaksanaan, hingga pengawasannya dilakukan langsung penanggung jawab anggaran dan di rapat tadi di hadiri dari pihak kejaksaan NTB.”Katanya.
ia menyatakan” Siapapun pihak oknum yang mencoba memainkan dana alokasi khusus (DAK) ini, maka di kemudian hari akan mengakibatkan nasib NTB 5 tahun mendatang, Sedangkan APBD kita tidak akan mampu mencarikan kita dana sebesar ini, dan dana juga belum turun dari pusat, justru kami takutnya nanti informasi ini akan menghambat dan menambah pekerjaan bagi teman-teman di Dikbud NTB “Tegasnya.
Kepala Sekolah SMA 11 Negeri Mataram Pak Sunoto, saat di temui media lpkpkntb, Rabu/10/8/2022 di berugak sekolah menyatakan ” Kemarin ada 16 rumah dinas di hapuskan karena kami sangat membutuhkan ruang belajar anak, bisa di lihat kondisi sekolah kami dan Kami sangat berharap dana DAK itu segera trealisasi, dan sampai saat ini kami kepala sekolah sudah mengikuti 4 kali Rakor yang di selenggarakan Dinas Pendidikan & Kebudayaan Nusa Tenggara Barat. “Ucapnya.