Namun unggulan yang di sebut-sebut hingga saat ini masalah sampah belum sepenuh nya bisa di atasi pemerintah, terutama sampah yang ada di Kota Mataram, “Apakah ini juga kurang sosialisasi dari pihak pemerintah itu sendiri atau terjadi krisis implementasi penanganan sampah, terutama penanganan sampah rumah tangga, oleh karena itu Gubernur harus serius menjalankan program unggulan nya, dan segera instrusikan ke para aktor utama seperti Walikota maupun Bupati, terlebih di Kota Mataram sebagai pusat destinasi wisata dan daya tarik dari para pelancong, ini harus bebas dari tumpukan sampah dan banjir, kalau tumpukan sampah banjir dimana-mana bagaimana menjadi NTB Sehat dan Bersih sesuai dengan Visi dan Misi Pasangan Zul-Rohmi, lebih-lebih sebantar lagi akan berakhir masa jabatan nya, jangan sampai masalah zero waste tinggal teori/kenangan di ujung masa jabatan Gubernur saat ini ” Kata hasbi ketua LP-KPK (komcab Kota Mataram).
Sementara dari hasil penelusuran media lpkpkntb, di kutip dari inside lombok.id. Senin, 19/12/22. Bahwa Pemprov NTB telah membuat regulasi terkait pengurangan penggunaan plastik itu dalam bentuk Peraturan Gubernur.
Wakil Gubernur NTB, Sitti Rohmi Djalillah mengatakan regulasi tersebut masih dalam tahap sosialisasi kepada masyarakat, terutama untuk pelaku industri.
Tidak saja Pemprov NTB, Pemda Kabupaten Lombok Timur juga sudah mulai mengurangi penggunaan kantong plastik sejak November lalu yang diatur dalam peraturan daerah.
Ke depan, pemda kabupaten/kota lainnya di NTB diharapkan memiliki regulasi untuk mengurangi penggunaan plastik. Pasalnya, sampah plastik cukup sulit terurai dan membutuhkan waktu yang cukup lama.
“Lombok Timur sudah mulai, Pemprov NTB sudah memulai menggerakkan seluruh kabupaten/kota. Ada regulasinya sudah sedang mau disosialisasikan kepada masyarakat,” katanya, Senin (19/12) pagi.
terutama penanganan sampah plastik yang masih belum tertangani dengan baik ini diakui banyak dikeluhkan masyarakat. Namun program zero waste ditegaskan tidak saja dilakukan pemprov NTB melainkan keterlibatan semua pihak, terutama masyarakat. “Banyak (keluhan) karena program zero waste ini butuh keterlibatan semua pihak,” ujarnya.