Gunawan menjelaskan segala peralatan terjun payung yang digunakan siswa pendidikan Kopasgat telah dicek kelayakannya. Namun ada faktor tertentu yang membuat terjadinya insiden ini.
“Semua sudah dites dan dinyatakan layak, bisa digunakan. Namanya juga insiden, di atas kan dengan kecepatan angin, beban tubuh siswanya sendiri. Tentunya kan ada entakan ya, sehingga entakan itu kan kita tidak bisa memprediksi,” jelas Gunawan.
Gunawan kemudian mengatakan Kopasgat akan melalukan evaluasi pasca-insiden ini. Evaluasi akan dilakukan secara komprehensif.
“Tentu pasti ada evaluasi baik dari berbagai pihak yang berkewenangan terkait penggunaan payung. Kemudian dari si siswa sendiri. Kemudian juga dari sisi yang lain, faktor-faktor penyebab lainnya ya,” ujar Gunawan.
Gunawan mengungkap kondisi korban. Kini prajurit TNI AU itu dirawat di rumah sakit AU Dr M Salamun di Cidadap, Bandung.
“Kondisi siswa sejak kejadian itu langsung ada penanganan cepat dari tim kesehatan yang di bawah. Kemudian dirujuk ke RS terdekat di Lanud Sulaiman,” jelas Gunawan.
(Ron/Abi).