“Pelaku judi online ada yg dibawah umur 10 tahun. Judi online dapat merusak generasi emas, karena pelakunya non state jadi harus ada program yg benar2 konsen kpd anak. Judi online dan pornografi adalah musuh bersama. Banyak anak2 yang terjerat dan kecanduan. Tawaran program kammi bagus utk sinergikan” terang Menkopolhukam Jend Hadi Tjahjanto.
Ia pun berharap KAMMI dapat membantu mencari data utk bersama2 dgn kementerian utk bisa memerangi judol & pornografi yang bisa merusak generasi bangsa.
“KAMMI harus menyiapkan SDM yg berkualitas utk cyber war.” tambah Menkopolhukam Hadi Tjahjanto.
Selain itu, Kabid Polhukam PP KAMMI Kharisma Tegar Jiwa juga menyampaikan pentingnya edukasi yang mengakar, sebagai bentuk pencegahan agar generasi penerus terselamatkan dari judi online, contoh gerakan kongkritnya sudah dilakukan oleh PD KAMMI Malang, dengan mengadakan SUCI (School of Children) dengan kurikulum Pendidikan Kontekstual, psikologis dan Moralitas, hal ini mampu menekan secara mengakar peredaean judi online dikhalangan anak di bawa umur.
“Peningkatan judol sangat cepat krn akses judol sangat mudah, ini permasalahan yang sangat krusial karena merusak tatanan kehidupan masyarakat. Permasalahan pada edukasi, harus ada pendampingan masif kepada anak-anak dan masyarakat” ujar Kharisma Tegar Jiwa selaku Ketua Bidang POLHUKAM PP KAMMI.