Politik Identitas dan Pembangunan Ekonomi NTB: Antara Kemajuan dan Kesejahteraan

Politik Identitas dan Pembangunan Ekonomi NTB: Antara Kemajuan dan Kesejahteraan
Ilustrasi.

NTB- Situasi politik di Nusa Tenggara Barat (NTB) memiliki karakteristik yang unik, dipengaruhi oleh dinamika lokal, nasional, dan internasional. Beberapa poin utama yang bisa menjadi dasar opini mengenai politik di NTB adalah sebagai berikut:

1. Dominasi Elite Lokal dan Keluarga Politik

Politik di NTB masih sangat dipengaruhi oleh figur-figur elite lokal yang memiliki basis massa kuat dan jaringan politik yang luas. Beberapa keluarga politik mendominasi panggung politik, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Pengaruh keluarga ini, meskipun memberikan stabilitas politik, juga bisa menimbulkan stagnasi jika tidak diimbangi dengan regenerasi politik yang sehat.

BACA:Survei PRC Memberikan Hasil Elektabilitas Paslon pada Pilkada NTB, Zul-Uhel 22,5 Persen

2. Pembangunan dan Isu Ekonomi

Sebagai provinsi yang mengandalkan sektor pariwisata, pertanian, dan kelautan, NTB menghadapi tantangan dalam menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dengan pemerataan kesejahteraan. Investasi besar seperti di kawasan Mandalika menjadi sorotan, dan isu-isu terkait kesejahteraan masyarakat lokal sering menjadi bahan kampanye politik. Pola pembangunan yang dianggap pro-investor namun kurang memperhatikan kepentingan masyarakat lokal bisa menjadi isu yang potensial dimainkan oleh oposisi.

3. Peran Agama dalam Politik

Agama, terutama Islam, memainkan peran penting dalam politik NTB. Banyak politisi memanfaatkan simbol-simbol agama untuk membangun kedekatan dengan pemilih. Namun, penggunaan politik identitas ini perlu dijaga agar tidak memecah belah masyarakat. Isu-isu keagamaan sering kali menjadi bahan kampanye yang sensitif, apalagi jika menyentuh pada interpretasi syariat atau kebijakan yang berkaitan dengan kehidupan sosial.

4. Kebijakan Pendidikan dan Kesejahteraan Sosial

Salah satu isu utama yang terus menjadi perhatian di NTB adalah pendidikan dan kesehatan. Pemerintah daerah perlu memastikan bahwa anggaran yang dialokasikan benar-benar sampai kepada masyarakat. Dalam beberapa tahun terakhir, kritik terhadap implementasi program sosial seperti JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) dan akses pendidikan di daerah terpencil terus muncul, dan ini menjadi ladang subur bagi lawan politik untuk mencari celah.

5. Potensi Generasi Muda dan Reformasi Politik

Di sisi lain, ada gerakan dari generasi muda NTB yang semakin vokal dalam menyuarakan aspirasi mereka. Generasi milenial dan Gen Z memiliki potensi besar untuk mempengaruhi arah politik ke depan, terutama dengan penggunaan media sosial sebagai alat kampanye dan advokasi. Mereka cenderung lebih kritis terhadap kebijakan pemerintah dan menuntut transparansi serta partisipasi yang lebih luas dalam pengambilan keputusan politik.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, dinamika politik di NTB dipengaruhi oleh percampuran antara tradisi politik lama dan dorongan untuk perubahan dari generasi muda. Jika elite politik tidak mampu menyesuaikan diri dengan perubahan zaman dan tuntutan masyarakat, maka mereka berisiko kehilangan dukungan. Politik yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat, pengelolaan sumber daya yang adil, dan akuntabilitas adalah kunci untuk menjaga stabilitas dan kemajuan NTB ke depan.