Polda NTB Melakukan Penahanan Terhadap Delapan Pegawai Hotel Berbintang di Kota Mataram baca selengkapnya 👇

Tidak terima melihat tingkah laku kelima remaja tersebut, pelaku pun bereaksi dengan melakukan pengejaran. Namun, pengejaran mereka tidak membuahkan hasil. Korban saat itu berhasil lolos. Mereka kabur menggunakan dua kendaraan.

Tidak lama kemudian, dua dari empat korban, yakni MF bersama Anshari kembali berulah. Dengan berboncengan, mereka kembali melintas di depan hotel sambil mengacungkan tangan yang memberi kesan menantang para pelaku.

Karena terpancing emosi, sembilan pelaku tancap gas mengejar kedua korban. Ada yang melakukan pengejaran menggunakan kendaraan roda dua dan ada juga dengan kendaraan roda empat.

“Saat sedang dikejar, tiba-tiba kendaraan yang dikendarai MF dan rekannya Anshari berhenti di depan swalayan, wilayah Dasan Cermen, kendaraan mereka kehabisan bensin,” ujar dia pula.

Para pelaku yang mengetahui kondisi tersebut langsung mengadang dan berhasil mengeroyok salah seorang di antaranya hingga babak belur, yakni MF. Cerita Anshari, lanjut Teddy, dia berhasil kabur dari kejaran para pelaku.

Belum puas melampiaskan emosi ke satu korban, MF yang menjadi korban pertama dari pengeroyokan di depan swalayan itu langsung diangkut ke dalam kendaraan roda empat milik salah seorang pelaku.

“Korban dimasukkan ke dalam kendaraan dan dibawa untuk mencari rekan lainnya,” kata Teddy.

Pencarian pun berakhir di rumah yang dihuni para korban di wilayah Terong Tawah, Kabupaten Lombok Barat.

Dari lokasi kedua ini, para pelaku menemukan tiga korban lainnya, yakni RA, RH, dan AN. Mereka pun turut menjadi sasaran para pelaku.

Masih dari lokasi kedua, para pelaku juga terungkap sempat menyuruh MF menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pegawai hotel melalui rekaman video.

Terkait hal tersebut, Teddy meyakinkan bahwa pihaknya sudah menyita bukti rekaman video permohonan maaf MF yang saat itu terlihat masih dalam kondisi mabuk dengan luka lebam di wajahnya.

Kendaraan roda dua yang dikendarai Anshari maupun kendaraan roda empat yang digunakan pelaku dalam aksi itu, juga sudah dipastikan Teddy masuk dalam daftar barang sitaan.

“Ada juga kami sita pistol mainan yang katanya digunakan untuk menakut-nakuti dan mengancam korban,” ujar Teddy. di lansir dari Antara Minggu, 30/10/22.