“Pertama kita menyatukan persepsi terkait dengan pembinaan cabang olahraga di NTB. Harapan ada semacam pengawasan dan pembinaan kebawah baik yang dilakukan Dispora maupun KONI sendiri, Jadi pembinaan ini harus sustainable. Untuk prasarana, terus terang kondisinya masih terlihat belum cukup. Oleh karena itu, Harapan kami sebagai ketua Cabor, ada arahan dari ketua KONI yang sifatnya kolaborasi, karena disini kita tidak ada ego sektoral, akan tetapi bagaimana kita bersama-sama solid memajukan olahraga di NTB,”pungkas Salah satu ketua perwakilan cabang olahraga.
Baca Juga:
DUKA Dari Atlet Tinju Di Gelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim 2023 Innalillahi
Ditempat yang sama, Ketua KONI NTB, H Mori, menyampaikan, pembahasan yang menjadi prioritas dalam rapat ini agar segera ditindaklanjuti termasuk juga problem yang dialami para atlet NTB. Begitupun sinergitas dan koordinasi antara KONI dengan Dispora harus tetap intes dilakukan,” terang ketua KONI NTB sekaligus masih memimpin ketua PSSI NTB.
” Alhamdulillah, di diprapon kemarin kita berhasil meloloskan 40 cabang olahraga, untuk nantinya kita siapkan ikut bertanding di PON Sumatera Utara-Aceh tahun 2024. saya tekankan lagi bahwa kita harus mempersiapkan ini utamanya yang diprioritaskan melihat semuanya itu tentu ada limit-limit masing-masing jadi kalau bisa pelatihan atau pembinaan itu saja dulu jangan dipaksakan, jika ada problem masalah anggaran. Kemudian, untuk kemitraan ini kita bangun sinergi dengan satu tujuan memajukan prestasi olahraga di Nusa Tenggara Barat,” ucap Ketua Koni H. Mori Hanafi.
Kemudian, kemarin yang ikut prapon itu sebanyak 42 yang lolos sebanyak 40 cabor, walaupun ini tentang anggaran minim tapi hingga saat ini yang daftar prapon itu sudah mencapai 52 cabor, bayangkan!. Jadi berkat kebaikan pemerintah Propinsi Isnya Allah mudahan anggaran yang sudah kita ajukan segera direalisasi pemerintah NTB, Kita targetkan di PON Sumatera Utara dan Aceh NTB harus mendulang 20 Emas ” harap Ketua KONI NTB.
(Abi).
