Ia juga menyampaikan dalam dialog terbuka, bagaimana KONI NTB ini mengundang mantan Ketua KONI maupun mantan DPRD Komisi V, untuk membahas tentang Olahraga, kita pelajari dan gali trik yang luar biasa dari mereka, sehingga saya selaku wakil dari pemerintah Dispora NTB sama-sama menyatukan Visi dan Misi memajukan prestasi, maupun pembinaan prestasi olahraga di Nusa Tenggara Barat.
Namun yang terpenting itu adalah menjalin komunikasi yang baik, sehingga tidak menimbulkan berbagai spekulasi di masyarakat yang dapat meruntuhkan, kepercayaan masyarakat, kepedulian dan peningkatan prestasi olahraga di Nusa Tenggara Barat.
Semoga dengan pertemuan ini KONI terus meningkatkan dan menjalin komunikasi dari berbagai pihak, baik dari kalangan pemerhati olahraga, akademisi olahraga maupun LSM seperti KNPI di ikutsertakan dalam diskusi tentang kemajuan Olahraga di Nusa Tenggara Barat, sehingga dapat mewujudkan NTB Gemilang melalui Prestasi dan pembinaan Olahraga yang lebih maju ” tutupnya Kadispora NTB.
Sedangkan pada kesempatan tersebut pengamat muda olahraga NTB, Iskandar Nando mengatakan ” Antara Koni dan Pemerintah harus saling bersinergi terutama dalam membangun komunikasi, dan KONI juga sering-sering duduk bersama, sehingga dapat menemukan solusi, karena saya ini selalu mengamati setiap peristiwa terutama persoalan di tubuh Olahraga itu sendiri.
” Jika mengadakan kegiatan atau event olahraga, sebisa mungkin kita jangan selalu berpatokan masalah duit, atau hanya mengandalkan APBD”. Sekali- kali kita coba mencari dana melalui Industri Olahraga seperti yang dilakukan Propinsi lain, sehingga aktif menyelenggarakan event olahraga.
Oleh karena itu perlu membagun mitra dengan berbagai pihak terutama para pengusaha yang ada di NTB dan kita manfaatkan momen tersebut, hal ini dilakukan untuk mewaspadai apabila APBD kita tidak bisa terkoordinir dengan baik, lebih-lebih saat ini terjadi defisit anggaran pasca Covid-19.
Untuk itu perlu Koni maupun pihak Pemerintah, dapat menjalin Komunikasi yang efektif ” Jangan sampai masyarakat NTB melihat KONI dan Pemerintah ini, terlihat tidak harmonis, namun KONI juga jangan langsung potong kompas karena Dispora itu adalah Bapak nya dari KONI jangan langsung tiba-tiba ke Gubernur, dimana Dispora ini adalah pengguna anggaran dan KONI penerima Dana dalam bentuk Hibah, jadi harus tahu betul mekanisme penganggaran, jangan main loncat.
Oleh sebab itu menurut saya KONI harus sering-sering membuka dialog terbuka, sehingga konsulidasi itu dapat tercipta dari berbagai pihak, semata-mata untuk menemukan sebuah solusi yang tepat, dan kita sama-sama menjaga marwah serta menjunjung tinggi jiwa sportivitas, apalagi Porprov ini gawe besar olahraga kita ” ujarnya.
Sebagai pengamat Olahraga di Nusa Tenggara Barat, sekedar saran saja kepada pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) NTB, dimana KONI ini satu-satunya organisasi yang berwenang dan bertanggung jawab mengelola, membina, mengembangkan, serta mengkoordinasikan seluruh pelaksanaan kegiatan prestasi olahraga khusus nya di Nusa Tenggara Barat, dan jadikan KONI ini sebagai EO tempat melatih, mengembangkan, dan mencari bibit2 Atlet unggul NTB untuk di pertandingkan di tingkat PON bahkan di kejuaraan See Games.
Oleh karena itu KONI ini jangan di jadikan sebagai EO atau tempat mengadakan ” Konser, ini kan sangat tidak etis juga dilakukan KONI, karena masih banyak kegiatan-kegiatan olahraga yang bermanfaat sebagai wadah pembinaan dan perkembangan Olahraga kita yang lebih baik ” tutupnya Iskandar Nando Pengamat Muda Olahraga NTB.
[Abi].