Miris,,!! Pendidikan di Plosok Negeri: Perjuangan Tak Berujung para Pendidik

Miris,,!! Pendidikan di Plosok Negeri: Perjuangan Tak Berujung para Pendidik
Miris,,!! Pendidikan di Plosok Negeri: Perjuangan Tak Berujung para Pendidik. Dok: (Taufik).

Sehingga menyebabkan anak-anak tidak melanjutkan pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi dan bahkan berakhir putus sekolah. Menghadapi kondisi seperti ini, para pendidik didaerah pedalaman tidak hanya berperan sebagai pengajar, tetapi berperan sebagai motivator yang terlibat langsung untuk meyakinkan orang tua akan pentingnya pendidikan dan bahkan membantu memfasilitasi anak seperti menjemput ke rumah ketika anak tidak sekolah. Tantangan dalam pendidikan di daerah pelosok yang paling besar tidak hanya terbatas pada perbaikan pada fasilitas fisik saja, melainkan mengubah pandangan masyarakat terhadap pendidikan itu sendiri.

Walaupun pendidik di daerah pelosok berada dalam keadaan yang serba terbatas, namun harapan pendidik dalam memajukan kualitas sumber daya manusia di daerah tersebut tidak pernah padam. Pendidik di daerah tertinggal selalu melakukan inovasi dalam praktik pembelajarannya yaitu dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di lingkungan sekitar. Sehingga proses kegiatan belajar mengajar menjadi lebih kontekstual.

Salain itu dukungan komunitas masyarakat memainkan juga sangat di butuhkan dan memainkan peran penting dalam mendukung pendidikan daerah tertinggal. Masyarakat juga dapat ikut berkontribusi dalam perbaikan pendidikan dengan cara bergotong royong dalam membenahi fasilitas sekolah yang rusak, memberi dukungan materil seperti penggalangan dana, menyumbang material bangunan (kayu, pasir, dan batu) untuk membenahi dan membangun sarana dan prasarana yang kurang dan membutuhkan perbaikan. Partisipasi seperti ini dapat membantu mengurangi berbagai resistansi yang dihadapi oleh pendidik di daerah pedalaman.

Selanjutnya perlu adanya kolaborasi dengan perguruan tinggi. Program yang dapat dilaksanakan untuk membantu perkembangan daerah pelosok adalah dengan melakukan pendampingan akademik melalui kegiatan MGMP yang rutin dilaksanakan, mengadakan pelatihan untuk peningkatan keterampilan guru melalui seminar, pelatihan dan workshop, ataupun melalui program pemberdayaan masyarakat.

Peran pemerintah juga sangat dibutuhkan dalam peningkatan kesejahteraan pendidik untuk daerah pelosok melalui program yang lebih inklusif. Melalui pemberian insentif bagi pendidik yang mengabdi daerah terpencil terutama untuk pendidik yang masih honorer.

Karena tidak jarang pendidik dengan status guru honorer masih mendapatkan penghasilan yang kecil bahkan jauh dari upah minimum. Namun semangat mereka tidak pernah padam menjalankan tanggung jawabnya untuk mendidik calon-calon penerus bangsa. Dengan senantiasa menanamkan harapan dan membentuk impian anak di tengah keterbatasan. Pendidik di daerah pelosok merupakan representasi nyata pahlawan tanpa tanda jasa yang berjuang dengan penuh dedikasi.

Penulis : M. Taufiqurrahman (Mahasiswa Doktor Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha)