Dijelaskan oleh Suriyanto bahwa pengurus PGRI baik ranting hingga kabupaten tidak ada gaji, dan ini hanya sebagai organisasi yang harus dijalankan, karena organisasi pgri merupakan wadah untuk berembuk menyatukan pendapat,
“Organisasi pgri ini organisasi profesi yang merupakan wadah untuk semua guru tanpa kecuali baik itu guru negeri, honorer maupun guru swasta. Jadi pengurus kita tidak ada gajinya. Namun kita melalui organisasi ini kita sama-sama menyuarakan apa yang menjadi masalah bagi rekan-rekan semua”, jelas Suriyanto
Dalam perjalanannya, kata Suriyanto, pgri kabupaten Bangka Selatan telah berusaha menyuarakan apa yang menjadi masalah pada guru,
“Beberapa tahun yang lalu kami pengurus pgri rapat secara online yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum pgri pusat. Dalam kesempatan itu kami membahas bersama tentang guru honorer yang sudah lama mengabdi sementara usianya sudah diatas 50 tahun tidak mungkin lulus bila tidak ada penambahan nilai”, jelasnya
Maka, tambah Suriyanto, hasil dari rapat rembuk itu bila honor sudah berusia diatas 35 tahun masa kerja 5 tahun keatas ada tambahan nilai, bahkan usia di atas 55 tahun langsung lulus. Di ungkapkan Suriyanto, semua perjuangan itu merupakan suara pengurus pgri dan kontribusi pengurus pgri.
Berkenaan dengan pelantikan pengurus ranting PGRI kecamatan Simpang Rimba, Suriyanto menekankan pentingnya peran para guru dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan menjunjung tinggi profesionalitas dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik. Ia juga mengajak seluruh pengurus dan anggota PGRI untuk terus berkomitmen dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
“Sekarang kita harus lebih banyak bergerak, banyak inovasi untuk selalu belajar dan belajar agar kita tidak ketinggalan informasi. Jadi seorang guru yang selalu diharapkan siswanya untuk hadir di kelas”, pungkasnya.
Dalam kegiatan ini nampak hadir camat Simpang Rimba, kapolsek , kepala Kantor Urusan Agama, Koordinasi wilayah UPTD, para kepala desa, kepala puskesmas, kepala sekolah TK, SD, SMP/ MTs, SMA/SMK sekecamatan Simpang Rimba serta undangan lainnya.
Penulis: Putri Rahmawati Jurnalis Smansa Simba.
Editor: Abok amang/Kulul Sari