Pengingat !! Mereka yang Merugi Selama Ramadhan disebabkan Dua Perkara

lpkpkntb.com – Tak terasa, hanya dalam rengkuhan hari, kaum Muslim di seluruh dunia akan kedatangan bulan penuh kemuliaan: Ramadhan. Bulan penuh keutamaan di dalamnya Allah SWT melipatgandakan pahala, menurunkan rahmat dan ampunan-Nya yang berlimpah-ruah bagi para hamba-Nya yang berpuasa di dalamnya dengan penuh keimanan dan hanya mengharap ridha-Nya. Rasulullah saw. bersabda:

‹مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ›

_Siapa saja yang berpuasa Ramadhan dengan penuh keimanan dan hanya mengharap pahala-Nya, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni_ (HR Muttafaq ‘alayh).

*Dipenuhi Keutamaan*
Allah SWT meletakkan banyak keutamaan pada bulan Ramadhan melebihi bulan-bulan yang lain. Baginda Nabi Muhammad saw. menyebut Ramadhan sebagai penghulu bulan. Sabda beliau:

‹سَيِّدُ الشُّهُورِ شَهْرُ رَمَضَانَ، وَسَيِّدُ الْأَيَّامِ يَوْمُ الْجُمُعَةِ›

_Penghulu bulan adalah Ramadhan dan penghulu hari adalah Jumat_ (HR Ibnu Abi Ad-Dunya’).

Di antara keutamaan dan kemuliaan bulan Ramadhan adalah: _Pertama_, Ramadhan adalah bulan ‘pembakaran’ atau penghapusan dosa-dosa. Ramadhan, dari kata _‘ramadha’_, bermakna panas. Para ulama menyebut Ramadhan sebagai bulan panas yang membakar/menghapus dosa-dosa orang-orang yang beriman. Dalam riwayat Anas bin Malik, Rasulullah saw. bersabda:

‹إِنَّمَا سُمِّيَ رَمَضَانُ لِأَنَّهُ يَرْمِضُ الذُّنُوبَ›

_Sungguh dinamakan Ramadhan karena ia membakar dosa-dosa_ (Asy-Saukani, _Fath al-Qadîr_, 1/240).

Maknanya, dengan beribadah puasa Ramadhan, dosa-dosa yang ada dalam diri umat Islam akan hilang. Puasa Ramadhan akan menghapus dan menghilangkan dosa-dosa mereka (Al-Mawardi, _Al-Hâwi al-Kabîr li al-Mawardi_, 3/854).

Hadis di atas sejalan dengan sabda Nabi saw. yang lain:

‹الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمُعَةُ إِلَى الْجُمُعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ›

_Shalat lima waktu, Jumat yang satu ke Jumat berikutnya dan Ramadhan yang satu ke Ramadhan berikutnya adalah penghapus dosa-dosa selama seseorang menjauhi dosa-dosa besar_ (HR Muslim).

_Kedua_, Ramadhan adalah bulan turunnya al-Quran. Allah SWT berfirman:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ

_Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya al-Quran diturunkan, sebagai petunjuk bagi manusia serta berisi ragam penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil)_ (TQS al-Baqarah [2]: 185).

Al-Quran adalah wahyu Allah SWT sekaligus mukjizat terbesar untuk Rasulullah saw. Al-Quran juga merupakan _hujjah_ dalam berdakwah dan sumber hukum bagi kaum Muslim. Allah SWT telah memilih Ramadhan sebagai bulan turunnya al-Quran pada malam yang penuh keberkahan.

إِنَّآ أَنزَلْنَٰهُ فِى لَيْلَةٍ مُّبَٰرَكَةٍ ۚ إِنَّا كُنَّا مُنذِرِينَ

_Sungguh Kami telah menurunkan al-Quran pada suatu malam yang diberkahi dan sungguh Kamilah Pemberi peringatan_ (TQS ad-Dukhan [44]: 3).

Pada malam yang disebut _Lailatul Qadar_ ini Allah SWT memerintahkan para malaikat yang dipimpin Jibril as. untuk membawa keselamatan dan kebaikan sepanjang malam tanpa ada keburukan hingga terbit fajar. Demikian penjelasan Imam al-Qurthubi dalam tafsirnya.

تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ ﴿ ٤﴾ سَلَامٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ الْفَجْرِ ﴿٥﴾

_Pada malam itu turun para malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar_ (TQS al-Qadar [97]: 4-5).

_Ketiga_, Ramadhan bulan yang di dalamnya pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu. Keadaan seperti itu tidak terjadi pada bulan-bulan lain. Hanya ada sepanjang Ramadhan dari awal hingga akhir. Nabi saw. bersabda:

‹إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ›

_Saat Ramadhan tiba pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu_ (HR al-Bukhari dan Muslim).

Imam Ibnu Hajar menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan _setan-setan dibelenggu_ adalah mereka tidak bebas mengganggu kaum Muslim sebagaimana bebasnya mereka pada waktu lain di luar Ramadhan. Ini karena kaum Muslim sibuk dengan puasa yang menahan syahwat mereka, juga karena kaum Muslim sibuk dengan membaca al-Quran dan zikir.