Penembakan Relawan Prabowo-Gibran Terkuak, Eksekutor Dijanjikan Rp500 juta Baru Dibayar 50 Juta, Selengkapnya

Lpkpkntb.com – Kombes Pol Totok Suharyanto Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jawa Timur menyatakan, penembakan yang dialami Muarah pada Jumat (22/12/2023) lalu, tidak berkaitan dengan politik Pilpres 2024.

“Tidak ada kaitannya dengan politik. Tapi murni tersangka MW dendam berkaitan dengan peristiwa tahun 2019. Anak buahnya (MW) menjadi (korban) penembakan oleh korban (Muarah) yang saat ini dilakukan penembakan,” terangnya Totok di Mapolda Jatim, Kamis (11/1/2024).

Tersangka MW disebut menjadi dalang di balik peristiwa ini dengan ditemani tersangka H (51). Keduanya menyusun aksi balas dendam, dengan mencari seorang eksekutor dan menyiapkan senjata api.

Baca Juga:

Hasil Survei Terbaru Pascadebat Ketiga Lembaga Survei Asing Menyoroti Calon Presiden yang Unggul Anies vs Prabowo vs Ganjar 2024

Kasus penembakan terhadap Muarah warga Sampang, Madura yang juga relawan Prabowo-Gibran akhirnya terkuak. Total lima tersangka diamankan polisi dengan motif balas dendam.

Salah seorang tersangka berinisial MW (36) yang menjadi kepala desa setempat, berniat balas dendam kepada Muarah karena melakukan hal serupa pada 2019.

Kronologis

Seperti yang beredar di berbagai media “Tersangka MW ini yang memerintahkan tersangka H untuk mencari orang yang mengawasi pergerakan korban,” kata Totok.

Tersangka H kemudian meminta bantuan kepada tersangka S (63), AR (30), dan HH (31). Untuk memuluskan rencana balas dendam ini, pelaku utama diketahui merogoh kocek senilai Rp50 juta untuk membiayai seluruh persiapannya.

Baca Juga:

Dibuka Pendaftaran Polri SIPSS 2024 Lengkap Link Daftar dan Syarat Masuk

Sedangkan peran dari masing-masing tersangka, antara lain, S menerima Rp50 juta dari tersangka H dan mengawasi pergerakan korban, lalu AR menjadi eksekutor, dan HH sebagai joki yang membonceng AR saat menembak korban.