Peneliti UGM Agkat Bicara Kenaikan BBM, Ini Ulasan nya

“Ketika kita lihat historisnya alokasi subsidi dan kompensasi yang dilakukan pemerintah itu trennya naik apa turun karena ternyata trennya turun. Pemerintah itu jangka panjang sepertinya ingin mengurangi aplikasi itu, tapi langkah konkret apa. Permintaan naik alokasinya turun itu, setiap tahun akan ada protes kekurangan subsidi atau kompensasi,” katanya.

“Jadi alokasi juga perlu ditelaah lagi. Dialokasikan untuk siapa, berapa banyak. Kalau per unitnya naik tapi alokasinya turun ya berarti unit-unitnya itu yang harus dikurangi, atau memang sengaja diminta tidak boleh menggunakan Pertalite,” jelasnya.

Peneliti Pusat Studi Energi UGM Yudistira Hendra Permana menambahkan dari survei di 5 kota besar di indonesia penggunaan kendaraan untuk tujuan pribadi sangat tinggi. Misal untuk mengantar sekolah, bekerja ke kantor dan lain sebagainya.

“Tapi jangan sampai ya, itu menjadi rasionalisasi lha masyarakat butuh BBM ayo kita subsidi. Mungkin kalau kita ada bensin yang lain tata kelolanya baik tersalurkan dengan baik saya mau pakai bensin yang lain,” ucapnya.

“Pilihan itu jangan hanya dipatok pada kalau nggak ada duit subsidi cabut. Kalau mau tambahan kuota tambahan subsidi. Skenario itu banyak,” tegasnya.

Menurut Yudis setidaknya ada 3 skenario yang bisa dilakukan pemerintah. Pertama adalah pembaharuan target konsumen JBT dan JBKP.

“Kalau kita punya sistem yang bagus tata kelola yang bagus, saya (aturan tegas) nggak bisa beli Pertalite saya nggak beli kok. Ekonominya bagus kalau ada peluang beli pertalite beli juga. Rasional manusia itu tidak bisa didebat lagi kalau ada barang murah utilitasnya bagus ya dibeli dari pada barang mahal utilitasnya sama,” ujarnya.

Aturan tegas itu perlu lantaran membeli BBM adalah kebutuhan. Secara sosial, Pertamax tidak memiliki nilai kebanggaan yang lebih tinggi dari Pertalite.

“Apakah membeli Pertamax terus ada prestige gitu? Enggak ada ceritanya kan, tidak seperti beli berlian. Kita perlu mengatur itu,” jelasnya.

“Skenario kedua yang sedang dilakukan menaikkan harga BBM. Sudah dilakukan. Yang ketiga skenario agak ekstrem kenaikan harga BBM yang sudah terjadi plus pengaturan nah itu mungkin lebih berat lagi,” tutupnya. [Abi/Ron].