Advertisements
Advertisements
Categories: Artikel

KOLABORASI KELUARGA DAN SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN REMAJA

Advertisements
Advertisements
Advertisements

Pendidikan merupakan pilar utama dalam membangun generasi muda yang kompeten dan berkarakter. Dalam proses ini, keluarga dan sekolah memainkan peran yang tidak dapat dipisahkan.

Keluarga adalah pondasi pertama tempat anak mendapatkan nilai-nilai dasar, sedangkan sekolah memberikan ruang bagi anak untuk mengembangkan potensi akademik, sosial, dan emosional.

Artikel Populer:Miris,,!! Pendidikan di Plosok Negeri: Perjuangan Tak Berujung para Pendidik

Namun, sering kali keduanya berjalan sendiri-sendiri tanpa sinergi yang kuat, sehingga berpotensi menghambat optimalisasi perkembangan remaja.

Peran Keluarga dalam Pendidikan Remaja Keluarga adalah lingkungan pertama di mana anak belajar mengenal dunia. Orang tua memiliki tanggung jawab besar untuk memberikan pendidikan moral, nilai-nilai kehidupan, dan membangun karakter anak sejak dini. Dalam konteks pendidikan remaja, peran keluarga semakin penting karena pada fase ini remaja mengalami masa transisi menuju kedewasaan yang penuh dengan tantangan.

Keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak tidak hanya terbatas pada membantu mereka mengerjakan tugas sekolah, tetapi juga mencakup memberikan dukungan emosional, menciptakan lingkungan belajar yang kondusif di rumah, serta membangun komunikasi yang sehat.

Penelitian membuktikan bahwa remaja yang mendapatkan dukungan aktif dari keluarga memiliki prestasi akademik yang lebih baik, kemampuan menghadapi tekanan sosial, dan tingkat kepercayaan diri yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang kurang mendapatkan perhatian dari keluarga.

Peran Sekolah sebagai Lembaga Formal Sekolah adalah tempat di mana remaja mengembangkan potensi intelektual, keterampilan, dan sikap sosial. Guru, sebagai ujung tombak pendidikan formal, memiliki tugas tidak hanya memberikan pengetahuan tetapi juga membimbing siswa untuk memahami nilai-nilai moral, etika, dan keterampilan berpikir kritis. Namun, guru tidak dapat bekerja sendiri. Dukungan keluarga menjadi elemen kunci untuk memastikan bahwa pendidikan yang diberikan di sekolah sejalan dengan nilai-nilai yang diterapkan di rumah.

Page: 1 2

Advertisements
lpkpkntb

Recent Posts

KPK, Ayo Turun! Gedung Sekolah di NTB Jadi Ladang Korupsi

Ketua Umum DPP Sasaka Nusantara, Lalu Ibnu Hajar, kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia…

3 jam ago

Gedung Sekolah Jadi Proyek Terkorup? Miliaran Hilang dalam Dugaan Skandal DAK NTB

Ketua Umum DPP Sasaka Nusantara, Lalu Ibnu Hajar, kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia…

5 jam ago

OTT Dikbud NTB: Pejabat dan Uang Rp 50 Juta Diamankan Polisi!

Polresta Mataram berhasil melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap seorang pejabat penting di Dinas Pendidikan…

10 jam ago

Dugaan Proyek Asal Jadi, Jembatan Penghubung Lombok Tengah Hancur Sebelum Selesai

Lalu Ibnu Hajar Ketua Umum DPP Ormas Sasaka Nusantara NTB Investigasi Proyek Pembangunan Jembatan Penghubung…

11 jam ago

Gunung Emas Melimpah di Arab Saudi, Akankah Dunia Berada di Ambang Bencana?

Berita mengenai "Gunung Emas" di Arab Saudi telah menarik perhatian banyak orang, terutama yang mengaitkannya…

21 jam ago

Jual Beli Proyek atau Pembangunan? Drama Dana DAK NTB Memanas!

Terkait dugaan jual beli proyek Dana Alokasi Khusus (DAK) yang muncul tuntutan dari sejumlah pihak…

1 hari ago