Lpkpkntb.com – Luwu Utara — SA, Kepala desa Baku-Baku, kecamatan Malangke Barat, kabupaten Luwu Utara, diduga melakukan penganiayaan terhadap seorang pria berinisial AL, pada minggu (10/3/2024) malam.
Diketahui AL warga dusun Rampoang, desa Takkalala, kecamatan Malangke.
Polemik PJ Gubernur Aceh Di Copot Alasannya Begini?
Kubah Masjid Berlapis Emas Seberat 2,6 Kg DiCuri Oknum Guru Ngaji
korban AL, saat dikonfirmasi mengatakan bahwa kejadian itu bermula saat dirinya, mendatangi lokasi tempat terjadinya keributan antara Salah seorang warga Desa Baku-baku dengan iparnya.
“Awal mulanya ini kejadian, sore hari setelah sholat ashar, tidak jauh dari lokasi mandi-mandi, saya posisi sementara tidur di rumah dikasi bangun oleh mertua ku, dia bilang kalau ini iparku di keroyok,” ucap Alamsyah kepada awak media, Senin (11/3/2024) kemarin.
Setelah mendapatkan informasi, Alamsyah langsung mendatangi tempat tersebut, dengan tujuan untuk melerai.
“Sampainya saya ditempat kejadian itu, sudah tidak ada keributan, yang saya lihat itu tinggal istrinya iparku, lalu saya tanya mana bapaknya Dira Tante, terus dijawab Alhamdulillah selamat ji om mu, lari tadi ke kebun-kebun pas mau di borongi (dikeroyok),” ucap Alamsyah.
Tidak berselang lama, muncullah iparnya si Alamsyah ini dari kebun milik warga, lalu kemudian datang salah seorang warga yang berselisih faham dengan iparnya dan mereka sepakat untuk menyelesaikan persoalan tersebut secara baik-baik ditempat itu.
Disaat Alam sapaan akrabnya, sedang memperbaiki motor tantenya yang mogok, datanglah sekelompok orang menghampiri dirinya, serta sempat melakukan pemukulan terhadap dirinya, namun dapat di lerai oleh tente dari istri korban.
“Sebelum sholat magrib itu datang kepala dusun, bertanya tentang ini kejadian, akhirnya saya sampaikan, saya tidak tau persoalan awalnya, karena kejadian ini bukan dari saya sumbernya, akhirnya ceritalah itu pak dusun ini dengan ipar ku,” jelas Alam.
Setelah selesai sholat isya, bergegaslah Alamsyah beserta iparnya, menemui kepala Desa Baku-baku, melalui jalan pintas yang ada di belakang rumahnya.
“Setelah itu kami berempat keluar lewat jalan pintas di belakang rumah menyebarangi sungai, sampainya kami di seberang itu, sudah ada kepala Desa dengan satu orang warga yang biasa dipanggil bapaknya Dilla,” ujarnya.
Page: 1 2
BMKG menyatakan wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) siaga bencana hidrometeorologi. BMKG Stasiun Klimatologi NTB menyebut…
Ketua Umum DPP Sasaka Nusantara, Lalu Ibnu Hajar, kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia…
Ketua Umum DPP Sasaka Nusantara, Lalu Ibnu Hajar, kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia…
Polresta Mataram berhasil melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap seorang pejabat penting di Dinas Pendidikan…
Lalu Ibnu Hajar Ketua Umum DPP Ormas Sasaka Nusantara NTB Investigasi Proyek Pembangunan Jembatan Penghubung…
Berita mengenai "Gunung Emas" di Arab Saudi telah menarik perhatian banyak orang, terutama yang mengaitkannya…