Bahkan, menurut keterangan Rio , sebagaimana dikutip awak media bahwa wacana ini sudah disosialisasikan kepada para ojol.
“Kami ingin bertanya ojol mana yang setuju akan wacana pembatasan jam kerja ojol tersebut?” tanya Rio driver ojol Indonesia, komunitas yang selama ini menjadi pergerakan ojol di seluruh Indonesia.
Dengan semakin santernya wacana pembatasan jam kerja ojol ini, maka hari Selasa, tanggal 10 oktober 2023 sejumlah komponen ojol melakukan aksi di depan kemenaker.
Aksi ini sebagai upaya damai menyarakan, agar wacana pembatasan jam kerja ojol tidak menjadi kebijakan atau suatu peraturan.
Lewat aksi unjuk rasa ini, para ojol dengan tegas ingin membuktikan bahwa tidak ada ojol yang setuju dengan wacana tersebut.
Karena itu, dalam aksinya, mereka mengusung tema: “KAMI MENOLAK KERAS WACANA KEMENAKER TENTANG PEMBATASAN JAM KERJA OJOL”.
Dengan adanya aksi damai ini, para ojol menghimbau kepada pemerintah untuk mendengarkan aspirasi dan suara mereka.
Indonesia adalah negara demokrasi dengab asas musyawarah mufakat. Karena itukah harapan para ojol, setidaknya apabila pemerintah ingin membuat suatu kebijakan yang berkaitan dengan ojek online harus melibatkan perwakilan dari para ojol terlebih dahulu.
Dengan demikian, kebijakan yang diputuskan nantinya akan adil dan tidak merugikan para ojek online.(Razak Ojol/*).