Ngeri! Tasrif Katakan PPK Tidak Merekayasa Laporan Mencairkan Uang Proyek dari DAK Dikbud NTB Baca Selengkapnya

Dari awal proyek pembangunan gedung SMK ini terkesan banyak masalah. Salah satunya terlalu banyak pihak yang berkepentingan untuk mendapatkan pekerjaan ini sehingga menyebabkan terlambatnya proyek ini mulai dikerjakan.

Ketua GN-Tipikor NTB, Ir.H.Yusuf Umar menilai, dampak dari terlambatnya progress pekerjaan pembangunan SMK se NTB ini sangat besar untuk peluang korupsi.

Perihal tidak di pasang papan informasi di lokasi pekerjaan sudah jelas-jelas menandakan  ketidaktransparanan, apalagi kalau melihat papan proyek di awal  dan akhir pekerjaan tidak sama waktunya dengan sekolah lain, bahkan tidak tertera berapa lama waktu pelaksanaannya, tentu hal ini membuat amburadulnya sebuah proyek, kata H.Yusuf Umar.

Karena itu, APH, BPK, BPKP, dan instansi terkait lainnya segera menyikapi permasalahan ini, harusnya dari proses awal sudah mengawasi jalannya pembangunan.” Katanya.

Sementara itru, Pejabat Pembuat Komitmen Proyek Pembanguan Gedung SMK Dinas Pendidikan Provinsi NTB, ketika dihubungi terkait perkembangan progress pembangunan SMK 3 Kota Bim, NTB tak banyak berkomentar, hanya memberikan jawaban singkat melalui pesan Whaatsap, “Belum ada informasi dari Fasilitator.” Kata Ketut.

GN-Tipikor dan Lembaga Investigasi sampai saat masih melakukan monitoring pelaksanaan pembanguan Gedung SMK se NTB sekaligus memastikan bahwa proyek yang bersumber dari dana DAK ini memenuhi kwalitas atau tidak.

Baik Yusuf Umar maupun Tasrif kepada media ini mengaku memilki sejumlah dokumentasi dari hasil pemantauan di lapangan pada proyek pembanguan SMK se NTB, yang nantinya jika diperlukan oleh para pihak dapat dijadikan sebagai petunjuk untuk kepentingan bersama.

Bahkan keduanya meminta agar PPK proyek DAK SMK untuk tidak “tutup mata” atas keterlambatan progress pekerjaan proyek pembangunan dan Rehabilitasi gedung SMK disejumlah lokasi itu.

Pewarta : Dae Ompu