PRAYA – .lpkpkntb. Kemarin RSUD Praya di landa Kasus BLUD sekarang salah satu keluarga di Kabupaten Lombok Tengah ditolak berobat di RSUD Praya, yang mengundang atensi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Pesantren Koordinator wilayah NTB Kesal.
Kronologis nya, atas nama Awal Mahsyar, seorang warga Desa Aik Berik, Kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah, hendak membawa anaknya berobat ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Praya, namun mendapat penolakan dengan alasan kamar tidak tersedia.
Akibat dari kejadian tersebut, anaknya terlambat mendapatkan penanganan medis hingga akhirnya meninggal dunia.
Imam Aiqo’, selaku Koordinator BEM Pesantren wilayah NTB turut memberikan perhatiannya pada kasus ini. Ia sangat prihatin dan menyayangkan tindakan aparat kesehatan terhadap warga tersebut.
“saya turut prihatin atas tragedi yang terjadi di RSUD Praya, Lombok Tengah. Sebagai aparat kesehatan, yang sesungguhnya bertugas untuk memberikan pelayanan kesehatan terbaik dan mengayomi masyarakat, tapi malah terkesan arogansi dan menyiksa rakyat,” tuturnya saat ditemui pada (16/10/2022).
Menurut Imam Aiqo’, kejadian ini tidak akan terjadi apabila pihak RSUD Praya tidak bertindak arogan dan acuh terhadap pasien. Ia menegaskan harus segera dilakukan tindak evaluasi kinerja pelayanan sehingga tragedi yang serupa tidak akan terulang kembali.
“ketidaktegasan Plt Dirut (Pelaksana Tugas Direktur Utama) RSUD Praya, L. Firman Wijaya dan Kabid (Kepala Bidang) Pelayanan RSUD Praya dalam memberikan arahan dan instruksi kepada pelayan rumah sakit di bawahnya, menjadi salah satu penyebab tragedi seperti ini terjadi. Untuk itu perlu sekali segera dilakukan evaluasi,” tegas Imam Aiqo’.