Jakarta, – Para pelamar Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) menyatakan kekecewaannya setelah pengumuman kuota yang ternyata jauh lebih rendah dari yang diantisipasi. Program beasiswa yang sebelumnya disosialisasikan dengan asumsi adanya banyak kuota, ternyata hanya menyediakan sekitar 200 kursi untuk semua skema beasiswa.
Banyak pelamar merasa dirugikan dengan proses seleksi yang dinilai tidak transparan terkait jumlah kuota yang disediakan. Beberapa pelamar menyampaikan bahwa mereka telah menghabiskan banyak waktu dan biaya untuk mengikuti tahapan seleksi beasiswa ini. Salah satu keluhan utama datang dari pelamar yang menunda penerimaan (defer) beasiswa tahun sebelumnya, di mana mereka harus mengurus berbagai dokumen seperti surat keterangan sehat yang memakan biaya sekitar Rp500.000, belum lagi biaya pendaftaran ke universitas tujuan yang berkisar hingga Rp1.000.000.