Menyedihkan Fakta-Fakta Misteri Kematian Satu Keluarga 👇

“Di dalam lambungnya tidak ada isi makanan, artinya ini sudah berlangsung beberapa waktu yang lalu tidak ada mengonsumsi makanan dan otot-ototnya sudah mengecil. Artinya ini ada kekurangan cairan, dehidrasi sehingga tubuh mayat ini menjadi kering,” kata Pasma.

Diperkirakan Tewas Sudah 3 Pekan

Jika dilihat dari kondisinya, satu keluarga ini diperkirakan telah meninggal sejak tiga minggu lalu. Namun demikian, seluruh korban tidak meninggal dunia secara serempak. Lantaran setiap jenazah mengalami tingkat kebusukan yang berbeda.

“Ini dari bapaknya, ibunya serta dari iparnya ini waktu berbeda meninggalnya, sehingga pembusukannya masing masing berbeda. Keterangan dari dokter forensik bahwa kematian ini dari 3 minggu yang lalu,” kata Pasma.

Hingga saat ini, pihak RS Polri belum bisa memastikan penyebab utama meninggalnya keempat anggota keluarga tersebut.

“RS Polri sedang lakukan pendalaman lagi dengan memeriksa hati dan organ lainnya supaya lebih spesifik mengetahui penyebab kematian ini,” ujar dia.

Tak Ada Barang Hilang

Lebih lanjut, Pasma mengatakan bahwa saat melakukan olah tempat kejadian perkara, polisi tidak menemukan ada barang-barang berharga milik korban yang hilang.

“Sementara tidak (ada barang yang hilang),” kata Pasma.

Kendati demikian, pengakuan beberapa warga sekitar hingga RT setempat. Para korban diduga sudah pindah rumah, karena memang sempat terlihat mengemas barang-barang.

“Berdasarkan keterangan, sebelumnya keluarga ini sudah mengepak-ngepak barang untuk pindah. Dari perkiraan warga sekitar, dari pak RT diduga warga ini sudah pindah gitu. Ternyata kemaren pas dicium bau, ternyata mereka sudah meninggal,” ujarnya.

Selain itu, saat jasad keempatnya ditemukan, kondisi rumah masih dalam keadaan rapih atau tidak berantakan. Kemudian, tidak juga ditemukannya bercak darah dari lokasi kejadian.

“Nggak ada (bercak darah). Rumah kondisi rapih. Tak ada yang berantakan, layak tinggal,” tutupnya.

Kronologi Jasad Ditemukan Terpisah

Lebih lanjut untuk penemuan jasad keempat korban itu, berawal dari laporan pihak RT yang mencium bau tak sedap berasal dari sebuah rumah di Perum Citra I Extension Blok AC5 RT 7 RW 7 Kalideres, Jakarta Barat pada Kamis (10/11). RT pun melapor ke polisi.

“Saya sebagai ketua RT menyampaikan kurang lebih tepatnya hari sabtu yang lalu sudah tercium bau sedikit. Tepatnya 3 hari yang lalu Selasa-Kamis itu bau busuknya sudah menyengat, dan petugas PLN mengadakan pemutusan listrik tepatnya hari Rabu pukul 17.00 Wib karena adanya tunggakan dari pemilik rumah,” kata Asiong Ketua RT kepada wartawan, Jumat (11/11

Kemudian, ia pun mengambil tindak dengan melakukan pendobrakan pada rumah tersebut sekira pukul 18.00 Wib. Saat mendobrak, ia disaksikan oleh petugas keamanan serta staf pengurus wilayah setempat.

“Untuk sementara tidak ditemukan luka-luka. Saya mendobrak dengan petugas keamanan (security),” ujarnya.

Ia menjelaskan, saat mendobrak rumah milik korban tersebut. Ia menyorot kamar bagian rumah tersebut dengan menggunakan senter, karena memang listrik rumah tersebut sudah diputus oleh petugas PLN.

“Jadi kronologisnya begini saya dobrak pintu kamar depan, ya hanya memakai kawat nyamuk, saya rusak terus hordeng saya geser pake linggis. Saya sorot karena lampu gelap ternyata itu mayat, langsung segera saya kerahkan ke teman saya wilayah lingkungan untuk melaporkan ke Polsek Kalideres,” jelasnya.

Adapun dalam penemuan jasad keempat mayat ditemukan secara terpisah pertama, suami bernama Rudyanto Gunawan (71) di ruang kamar di dalam dengan posisi ditidurkan di atas tempat tidur.

Lalu, sang istri bernama K. Margaretha Gunawan (58) dan Dian (40) ditemukan terbaring di kamar depan dengan posisi diatas tempat tidur. Sementara Budyanto Gunawan (69) ipar dari Rudianto ditemukan duduk di ruang tamu, dengan posisi dia bersandar di sofa.di lansir dari Merdeka.com, Sabtu,12/1122.