“Tapi Insyaallah di Banyumas dengan semangat yang sudah ditunjukkan, semua itu (pembunuhan karakter, red.) tidak ada, Insyaallah,” kata ulama yang akrab disapa Kiai Miftah itu.
Lebih lanjut, Kiai Miftah mengatakan situasi yaumul haraj yang juga disebut sebagai era disrupsi atau era yang tidak menentu.
Dalam hal ini, kata dia, banyak orang yang langsung datang ke umat tanpa kulo nuwun (minta izin, red.) kepada pimpinannya dan itu datang setiap lima tahun sekali.
“Sudah tidak ada unggah-ungguh (sopan-santun, red.) bagaimana mereka menemui umat. Umat ini ada pimpinannya, tapi nyelonong, dan itu sering terjadi,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Pimpinan Pondok Pesantren Miftachus Sunnah Surabaya itu juga memaparkan beberapa tanda-tanda akan segera datangnya kiamat lainnya.