Visi kompeten dijabarkan dengan memperbanyak kemitraan dengan dunia usaha dunia industri (DuDi) dalam penyelarasan kurikulum khususnya untuk memperkuat kompetensi dengan adanya magang singkat (durasi 1 sampai 2 minggu) sesuai dengan permintaan DuDi.
“Kita memperkenalkan siswa dengan iklim kerja di DuDi sejak kelas X secara bergiliran sesuai dengan kompetensi sehingga mereka tidak shock ketika PKL selama 6 bulan di Dudi nanti. Dari sisi guru, kita tetap melakukan peningkatan kapasitas guru dengan adanya program magang guru, disamping itu juga kami mendatangkan guru tamu dari kalangan profesional untuk membuka insight siswa lebih terbuka” tambahnya.
Kompetensi harus ditunjang juga dengan karakter yang baik ditengah arus informasi yang tidak terbendung saat ini. “kita mulai dengan pembiasaan kecil seperti pembinaan iman taqwa setiap pagi dan sholat dzuhur berjamaah.
Disamping itu juga, kita meberlakukan secara ketat untuk penggunaan HP hanya digunakan untuk menunjang pembelajaran dibawah koordinasi wakasek kesiswaan, guru BK, dan guru mapel yang bersangkutan. Insya Allah dengan adanya kebiasaan baik ini, sedikit tidak bisa membentuk karakter siswa yang lebih baik” tandasnya.
Visi terakhir yaitu mewujudkan siswa yang berjiwa wira usaha dengan beberapa langkah antara lain dengan kunjungan industri ke Dudi, siswa secara langsung dapat melihat dan praktik sesuai dengan kompetensi keahlian yang dimiliki dan menghidupkan Unit produksi (UP) atau Bussiness Centre.
Selanjutnya dengan merintis usaha masuk dusun misalnya pentol yang dihasilkan oleh agribisnis ternak unggas bisa dijual oleh siswa sepulang sekolah dikampunya masing-masing dan program satu siswa satu kambing untuk siswa ATR. Untuk Pertanian, sekolah akan menyediakan bibit sayur, aneka tanaman buah dan tanaman hias serta jasa menyambung untuk tanaman hias atau buah.
Sedangkan pariwisata akan mengelola Tour of the school.
Ahmad Apandi yang juga mantan ketua BEM ini menjelaskan lebih lanjut bahwa Tour of the school ini merupakan salah satu program penunjang yang melibatkan semua kompetensi keahlian yang ada di SMKN 1 Kotaraja, Jurusan usaha layanan wisata (ULP) akan menjadi tour leader dan jurusan-jurusan yang lain akan menjadi bagian tour of the school ini.
Misalnya setiap tamu yang masuk akan di handle oleh siswa ULP, kemudian diarahkan ke jurusan yang lain seperti ATPH akan menyiapakan farming class, Kuliner atau ATPH melaksanakan cooking class, ekskul seni akan atraksi budaya atau culture class.
“Kami berharap kedepan SMKN 1 Kotaraja menjadi pintu gerbang sebelum masuk ke desa wisata tete batu, kembang kuning, dan jeruk manis. Ya seperti desa Sade di lombok Tengah sebelum ke kuta mampir dulu di sade” Tutupnya.