Penulis: Mujiono Sangputra (Mahasiswa S3 Undiksha) Ngahi Rawi Pahu: Cermin Pendidikan Karakter ala Dompu yang Membekas Seumur Hidup

Menggali Kearifan Lokal: 'Ngahi Rawi Pahu' sebagai Panduan Teladan dalam Pendidikan Karakter"
Menggali Kearifan Lokal: 'Ngahi Rawi Pahu' sebagai Panduan Teladan dalam Pendidikan Karakter"

Relevansi Ngahi Rawi Pahu dalam Pendidikan di Sekolah
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang memiliki peran strategis dalam menanamkan nilai-nilai karakter kepada siswa. Dengan mengintegrasikan falsafah “Ngahi Rawi Pahu” dalam kegiatan pembelajaran, sekolah di Kabupaten Dompu dapat mengajarkan kepada siswa tentang pentingnya menjadi pribadi yang baik dan berguna bagi masyarakat. Ini bukan hanya soal mencapai prestasi akademik yang tinggi, tetapi juga bagaimana siswa dapat menjadi individu yang bertanggung jawab, peduli, dan mampu menghargai sesama.

Di sekolah-sekolah Kabupaten Dompu, penerapan falsafah ini bisa dilakukan melalui berbagai cara, antara lain:
1. Pemimpin yang Menjadi Teladan
Kepala sekolah dan guru-guru diharapkan menjadi teladan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Dengan menerapkan nilai-nilai positif seperti kejujuran, kedisiplinan, dan kerja keras, mereka tidak hanya mengajarkan hal tersebut kepada siswa, tetapi juga menginspirasi mereka untuk mengikutinya.

2. Pembelajaran Berbasis Karakter
Kurikulum pendidikan di sekolah-sekolah Dompu dapat mengintegrasikan nilai-nilai yang terkandung dalam “Ngahi Rawi Pahu”, misalnya dengan mengajarkan siswa untuk selalu memilih jalan yang benar, menunjukkan sikap toleransi, dan memiliki empati terhadap sesama. Pembelajaran tentang nilai-nilai luhur ini bisa disampaikan dalam bentuk cerita, diskusi, dan proyek kolaboratif.
3. Membangun Budaya Sekolah yang Positif
Sekolah yang menerapkan falsafah “Ngahi Rawi Pahu” akan menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuhnya karakter positif pada siswa.

Budaya sekolah yang mengutamakan kejujuran, gotong-royong, dan saling menghargai akan memberikan pengaruh yang besar pada pembentukan karakter siswa.

4. Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari
Selain dalam pembelajaran formal, penerapan “Ngahi Rawi Pahu” juga bisa dilakukan dalam kegiatan ekstrakurikuler atau kehidupan sehari-hari di sekolah, seperti dalam kegiatan gotong royong membersihkan lingkungan sekolah atau dalam interaksi sosial antara siswa.

Dalam hal ini, teladan yang diberikan oleh guru dan staf sekolah sangat berpengaruh terhadap sikap dan perilaku siswa.
Peran Masyarakat dalam Mendukung Pendidikan Karakter
Selain sekolah, masyarakat juga memegang peranan penting dalam mendukung pendidikan karakter di Kabupaten Dompu.

Orang tua, tokoh agama, tokoh adat, dan tokoh masyarakat lainnya perlu turut serta dalam memberikan teladan yang baik dan mendukung penerapan nilai-nilai “Ngahi Rawi Pahu”. Dengan adanya kerjasama antara sekolah, orang tua, dan masyarakat, pendidikan karakter akan menjadi lebih efektif dan menyeluruh.

Kesimpulan

Pentingnya teladan dalam pendidikan karakter di Kabupaten Dompu tidak dapat dipandang sebelah mata. Falsafah lokal “Ngahi Rawi Pahu”, yang mengajarkan tentang menunjukkan jalan yang benar melalui tindakan nyata, memberikan dasar yang kuat bagi upaya pembentukan karakter siswa. Para pendidik di sekolah-sekolah Kabupaten Dompu, melalui tindakan dan perilaku mereka, memiliki peran penting dalam menanamkan nilai-nilai moral yang akan membentuk generasi penerus yang tidak hanya pintar secara intelektual, tetapi juga kaya akan karakter dan budi pekerti. Dengan demikian, pendidikan karakter yang berlandaskan pada falsafah “Ngahi Rawi Pahu” akan dapat menciptakan masyarakat yang lebih bermartabat dan bertanggung jawab.