lpkpkntb – Tragedi berdarah yang diperkirakan menewaskan 127 orang usai pertandingan sepakbola antara Arema FC dan Persebaya menjadi sorotan sejumlah media asing. Mereka bahkan menyebut bahwa kekerasan di sepakbola merupakan masalah laten di Indonesia.
The New York Times, misalnya, melaporkan bagaimana supporter sepakbola di Indonesia sering melemparkan bom molotov ke lapangan. Karena itu, polisi anti huru hara juga selalu hadir di banyak pertandingan.
“Kekerasan di pertandingan sepakbola telah lama menjadi masalah bagi Indonesia. Kekerasan, seringkali persaingan mematikan antara tim-tim besar, adalah hal biasa,” demikian bunyi laporan The New York Time yang berjudul ‘Riots at Indonesian Soccer Match Leave Several Fans Dead‘ pada Sabtu (1/10/2022).
Laporan yang sama juga mengungkap kebrutalan aparat dalam upaya ‘menertibkan’ supporter kedua tim. “Petugas keamanan berusaha menjaga kerumunan dengan memukul dan menendang supporter.”
Sementara itu, kantor berita Reuters melaporkan bahwa persaingan sengit antar klub seringkali menyebabkan kekerasan di antara pendukung sepakbola Indonesia.