Dia menceritakan Masjid Raya Baiturrahman di lokasi tersebut bisa direnovasi dan dibangun karena salah satunya keinginan dari Basuki yang sering salat di masjid tersebut.
Ternyata beliau diam-diam suka salat di sini, karena beliau tahu situasi di sini. Untuk itu beliau mengusulkan untuk dibangun,” tutur Maruf.
Maruf membanggakan pembangunan Masjid Baiturrahman yang megah di Kota Semarang. Begitupun juga menurutnya soal renovasi Masjid Istiqlal yang terdapat peran dari Basuki.
“Jadi, kalau ingin masjidnya baik, undang beliau salat diam-diam di masjidnya. Renovasi Masjid Istiqlal (senilai) Rp 652 miliar, ya beliau ini. Diam-diam beliau ini. Dan, beberapa masjid yang lain,” ujarnya.
Maruf juga berharap dengan renovasi Masjid Baiturrahman dan Gedung MUI Jawa Tengah, MUI Jawa Tengah bisa bekerja lebih semangat.
“Lebih giat karena khitah majelis ulama, khitahnya ulama, khitah-nya para nabi adalah islahiyah, yaitu perbaikan al islah bukan mencari kekuasaan atau kemuliaan, tidak, tapi mencari perbaikan-perbaikan,” kata Maruf.
Untuk diketahui, renovasi Masjid Raya Baiturrahman yang berlokasi dekat Simpang Lima Kota Semarang dilakukan dalam satu tahun sejak Agustus 2021 hingga Agustus 2022. Masjid itu berada di lahan seluas 11.765 meter persegi. Adapun luas bangunan 13.750 meter persegi dengan menelan biaya Rp92,58 miliar.
Pembangunan Masjid Baiturrahman diinisiasi oleh Yayasan Masjid Candi yang berdiri sejak 1955. Pendirinya H.M Bachroen, R.M.T. Panji Mangunnegoro dan Ahmad Bastari.
Diharapkan Masjid Baiturrahman bisa jadi landmark baru tujuan wisata di pusat Kota Semarang. Di bagian sisi depan, masjid itu memiliki kolam reflektif dan air mancur, pohon, rumput hingga lampu pagar.
Sementara, renovasi Gedung MUI Sahal Mahfudh dilakukan dengan menambah satu lantai bawah tanah atau basement. Selain itu, ada juga sentralisasi area ritel dan penambahan pohon serta rumput. (Ant).