Kemudian, Jadwal Puasa Ramadan 2023 Versi NU dan Pemerintah.
Sementara untuk jadwal puasa Ramadan 2023 dari Nahdlatul Ulama (NU) dan pemerintah -dalam hal ini Kementerian Agama (Kemenag)- belum diketahui.
Sebab dalam menetapkan awal puasa Ramadan antara PP Muhammadiyah, NU, dan Kemenag, menggunakan metode yang berbeda.
Yaitu metode menetapkan awal bulan baru yang menegaskan, bulan Qamariah baru dimulai apabila telah terpenuhinya tiga parameter.
Tiga parameter ini adalah telah terjadi konjungsi atau ijtimak; ijtimak =terjadi sebelum matahari terbenam; dan pada saat matahari terbenam bulan berada di atas ufuk.
Dengan metode hisab, awal dan akhir Ramadan menurut Muhammadiyah telah diketahui hingga tahun 2067.
Sementara NU menentukan awal puasa Ramadan melalui pelaksanaan rukyatul hilal yang dilakukan di sejumlah titik pengamatan.
Hal ini sama seperti Kemenag yang menentukan awal Ramadan dengan pengamatan hilal di seluruh wilayah Indonesia.
Kemudian, Kemenag mengadakan sidang isbat setelah pengamatan hilal atau bulan baru tersebut.
Biasanya, sidang isbat akan diawali dengan seminar posisi hilal awal Ramadan oleh Tim Falakiyah Kemenag.
Kemudian dilanjutkan dengan melaporkan hasil hisab dan pantauan rukyatul hilal oleh tim Kemenag di seluruh Indonesia.
Dari hasil tersebut, Kemenag bersama sejumlah pihak akan memutuskan kapan awal Ramadhan 1444 H atau 2023 dimulai.
Dengan demikian, patut dinanti pengumuman selanjutnya dari pemerintah dan NU terkait kapan 1 Ramadhan 1444 H atau 2023.
Apakah sama seperti PP Muhammadiyah atau berbeda seperti tahun lalu.
Itulah informasi sementara jadwal Puasa Tahun 2023, Semoga para pembaca selalu diberikan kesehatan sehingga dapat dipertemukan dengan bulan Ramadhan mendatang. Aamiin. (Hasbi/ron).