Mampukah Milenial mengambil peran kontestasi pemilu 2024 mendatang ( tantangan dan harapan yang absolut)!

Lumrah pula generasi milenial hanya di jadikan objek hampir di setiap pemilu, bonus demografi dan pemilih generasi muda memiliki lebih seyogyanya paradigma tersebut harus di balik menjadi generasi muda/milenial sebagai subjek dan diberikan kebebasan menentukan arah pembangunan dimasa yang akan datang.

Peran tersebut melihat pada kompleksitas pembangunan yang begitu masif hari ini, yang selalu berorientasi pada pembangunan fisik, jarang yang menyentuh pada peningkatan sumber daya manusianya.

Kemajuan dan kebutuhan pemenuhan ruang digitalisasi hari ini sebetulnya bisa di tangkap peluang besar menyelaraskan SDM unggul dan kompetitif persaingan dimasa yang datang.

Jika politik diasumsikan sebagai media penentuan kebijakan maka tulisan sepatutnya dijadikan sebagai refrensi bagaimana generasi milenial kita di tarik partisipasinya melalui kampanye diruang-ruang digital dan menawarkan program yang selaras dengan kebutuhan mereka.

Tulisan ini juga ingin menyampaikan pesan kepada semua pembaca generasi milenial kita sebetulnya memiliki yang tidak kalah jauh hebatnya, hanya mereka butuh diberikan ruang untuk mengekspresikan kompetensi mereka tersebut.

Akhirnya semoga tulisan dapat dijadikan rujukan tentang bagaimana menggaet simpati dan empati generasi milenial supaya mereka bisa aktif dan memberikan partisipasinya dalam pemilihan umum 14 februari 2024 mendatang. (Taufik).