Selain event WSBK, kerugian perusahaan juga disumbang dari penyelenggaraan MotoGP.
Penyebabnya, karena pemasukan dari iklan dan sebagainya lebih kecil dibandingkan biaya operasional.
Sementara, Bahkan cuitan, Ketua Dewan Sasak Muda Bersatu (Desak Datu). Menyoroti pernyataan pihak ITDC saat rapat dengar pendapat dengan DPR RI beberapa waktu lalu.
Dalam rapat itu ITDC mengeluhkan utang yang harus ditanggung perusahaan,
sementara event balap motor yang diselenggarakan di sirkuit dianggap membuat perusahaan rugi.
“Pernyataan ini adalah penyataan bodoh, mana ada pengelola perusahaan negara yang tidak berutang baru berdiri tiga tahun,” imbuhnya, Lalu Winengan.
Bahkan dalam cuitannya di whatshapp saat di hubungi media lpkpkntb L. Winengan menyinggung, ” Harus kita rebut jangan sampai di telantarkan, Kita ambil,” kata Dia.
Dia,” Pikir begitu bangun sirkuit lalu langsung untung. Tidak dipikirkan efek ekonomi berantai dari event di sirkuit, ” tegas Koordinator Presidium KAHMI NTB, H. Lalu Winengan.
ITDC maupun MGPA selaku penyelenggara event balap di Sirkuit Mandalika dilihatnya memang setengah hati membangun NTB.
Keluhan yang muncul saat ini adalah bukti program prestisius Presiden RI Joko Widodo tidak ingin dikembangkan.
ITDC hanya menghitung kerugian, tapi melupakan keuntungan besar yang didapat NTB lewat hidupnya pariwisata dan lain-lain.
“Karena itu saya meminta Presiden mencopot pimpinan ITDC saat ini. Dia hanya bisa mengeluh dan mengaku rugi. Sekalian saja semua event di Mandalila dihapus.
Sekalian saja kembangkan Bali saia yang punya banyak uang. Jangan NTB,” ucapnya.
Bahkan Winengan akan mengancam menghadang kedatangan Presiden Joko untuk menyuarakan evaluasi manajemen ITDC.
Sementara Presiden Joko Widodo dijadwalkan berkunjung ke NTB pertengahan bulan depan. (Abi).